Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kita dan Citra Tubuh (Sebuah Pengantar)

21 Oktober 2021   12:34 Diperbarui: 22 Oktober 2021   03:00 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi bergabung dengan komunitas demi memiliki lingkaran sosial yang lebih positif | photo by Dio Hasbi Saniskoro from pexels

Media

Media memengaruhi citra tubuh seseorang lewat standar kecantikan yang memberi gambaran ideal perihal tubuh perempuan dan laki-laki. Standar kecantikan tersebut banyak digaungkan melalui industri kosmetik, fesyen dan hiburan.

Perempuan cantik digambarkan sebagai perempuan berkulit putih mulus, berambut panjang lurus, bertubuh tinggi dan langsing. Sementara laki-laki dianggap memenuhi standar ketampanan jika punya tubuh berotot nan atletis.

Standar kecantikan ini akhirnya diamini oleh masyarakat sehingga perempuan dan laki-laki yang tidak memenuhi standar tersebut akan dianggap jelek atau tidak menarik.

Lalu, salahkah kita jika merasa kurang puas dengan tubuh kita?

Mengingat sifat manusia yang tidak pernah puas, adalah hal yang normal jika kadang muncul perasaan kurang puas terhadap tubuh sendiri.

Saya mengalaminya. Saya kurang suka dengan tubuh saya yang pendek. Kadang saya juga merasa bahwa tubuh saya terlalu kurus sehingga ingin punya tubuh yang lebih curvy.

Apakah karena itu saya jadi membenci tubuh saya?

Tidak juga. Toh, tubuh saya begini karena ada faktor genetik yang memengaruhi.

Saya pikir punya tubuh minimalis juga tidak buruk-buruk amat. Setidaknya saya jadi terlihat lebih imut hehehe...

Cara Sederhana Memperbaiki Citra Tubuh 

Pertama, menjaga kesehatan dan kebersihan tubuh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun