(6)
Akar-akar pohon tak cukup kuat menahan laju air. Hutan-hutan dibabat, beralih jadi perkebunan sawit. Villa-villa tampak jumawa di bukit-bukit, mencaplok kawasan ekologi.Â
(7)
Ketika hujan deras mendera semua hilang dan mati tersapu air bah. Menyisakan kehilangan yang akan terekam dalam ingatan.Â
(8)
Ibu Pertiwi merintih akibat perangai anak-anaknya yang taktahu terima kasih. Manusia-manusia berakal yang enggan berpikir. Merasa diri lebih tinggi dan hanya peduli pada kepentingan pribadi.
20/09/2021
*) Edisi nekat menulis prosa liris lingkungan padahal nggak bisa nulis prosa liris yang bagusÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H