Duh, kok ngeri ya? Apa karena tekanan hidup dan ekspektasi dari lingkungan yang semakin tinggi sehingga seseorang lebih rentan mengalami krisis mental?
Kalau sudah begini, biasanya akan timbul pertanyaan pada diri, "apa yang sudah kamu lakukan sampai sekarang?", "apa yang kamu punya di usia ini?" sampai "kamu siap nggak menjadi dewasa?"
Ini pertanyaan horor bagi saya karena sampai saat ini saya tidak tahu atau lebih tepatnya tidak percaya diri dalam menjawabnya. Terutama pertanyaan kedua dan ketiga.
Aneh kan? Padahal pertanyaan ini muncul dari pikiran saya dan ditujukan untuk saya sendiri.
Baiklah, demi kesehatan mental saya sendiri, nampaknya saya perlu berhenti sejenak dari membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Perasaan insecure itu akan selalu ada karena memang tidak mudah mengendalikan pikiran.
Maka membandingkan diri saya hari ini dengan diri saya di masa lalu adalah pilihan yang lebih baik.
Jadi, apa sih yang sudah berhasil saya ubah dari diri saya?
Pertama, saya lebih peduli pada kebutuhan dan kesehatan tubuh
Saya agak menyesal karena cukup sering bersikap zalim pada tubuh sendiri. Makanya saya benar-benar minta maaf untuk itu.Â
Sekarang saya mulai lebih rajin merawat kebersihan dan kesehatan kulit, lebih disiplin menjaga pola makan dan istirahat, lebih rajin olahraga.
Nah, yang terakhir inilah yang sedang saya perjuangkan agar menjadi kebiasaan baru karena sebelumnya saya memang malas olahraga. Memang baru berjalan sebulan terakhir ini sih. Tapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali bukan?