Kedua, baru belajar bahasa Inggris
Bahasa Inggris itu susah. Untuk bisa menguasainya, dibutuhkan keberanian dan rasa percaya diri untuk tidak malu atau takut salah.Â
Selain itu, orang yang belajar bahasa Inggris juga harus kuat mental dalam menghadapi oknum-oknum yang mulutnya lebih maju daripada otaknya.
Orang yang sedang belajar bahasa asing dan belum lancar, biasanya akan mencampuradukkan bahasa asing yang sedang dipelajari dengan bahasa ibunya.Â
Bisa juga dilakukan ketika seseorang lupa atau tidak tahu terjemahan yang tepat dari suatu kata.Â
Misalnya, ia ingin mengatakan "I want to eat". Tapi karena ia lupa atau tidak tahu bahasa bahwa bahasa Inggris dari kata "makan" adalah "eat" akhirnya ia mengucapkannya menjadi "I want to makan".
Ketiga, menunjukkan status dan identitas
Wikipediawan pencinta (bukan pecinta) bahasa Indonesia, Ivan Lanin, mengatakan bahwa pemakaian bahasa gado-gado ini dilakukan sebagai usaha untuk menunjukkan tingkat intelektualitas yang lebih tinggi. Fenomena ini rupanya juga sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda bahkan dilakukan oleh para pendiri bangsa.
Bedanya kalau dulu yang dicampuradukkan adalah bahasa Belanda dengan bahasa daerah. Sekarang yang dicampuradukkan adalah bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Bahasa juga mencerminkan kelompok sosial (usia, kelas sosial ekonomi dan sebagainya) dan segala perubahan di dalamnya.Â