Gajah tumbuk karo gajah kancil mati ing tengah, artinya orang yang memiliki kedudukan (penguasa) saling bertengkar, rakyat kecil yang jadi korban. Hmm, kok sepertinya familiar dengan yang sering terjadi di negara anu ya?
Kacang mangsa ninggala lanjaran, artinya kebiasaan anak biasanya meniru perbuatan orangtuanya.
Nah, karena ada banyak peribahasa bahasa Jawa dan saya tidak mungkin menuliskan semuanya, di artikel ini saya akan fokus membahas satu contoh saja, yaitu sepi ing pamrih rame ing gawe.
Sebagaimana yang sudah disebutkan sebelumnya, peribahasa ini mengandung makna dan pelajaran tentang keikhlasan. Dalam agama, ikhlas adalah ketika seseorang mampu melakukan suatu hal dengan niat tulus, semata-mata untuk mengharapkan rida Tuhan bukan mengharapkan pujian dari manusia.
Ada kalanya dalam hidup ini kita tidak mendapatkan hasil atau timbal balik seperti yang kita inginkan. Padahal kita telah mengorbankan seluruh tenaga, pikiran, waktu bahkan biaya untuk meraih cita-cita, menciptakan suatu karya atau membuat perubahan di tengah masyarakat.
Kita melakukannya dengan niat baik demi kebaikan bersama. Namun kadang ada pihak-pihak yang tidak senang dan merasa terusik dengan apa yang kita lakukan.
Kadang pekerjaan, karya atau kebaikan yang kita lakukan tidak dilihat, dianggap, dihargai bahkan mungkin dipandang sebelah mata dan dicaci. Namun inilah ujian yang akan menguji setangguh apa mental kita dan selapang apa hati kita dalam menghadapinya. Apakah kita akan tetap bergerak atau diam dan akhirnya menyerah?
Disinilah sebenarnya keikhlasan kita diuji. Jika kita benar-benar ikhlas melakukan suatu pekerjaan atau kebaikan, harusnya kita tidak akan terpengaruh oleh ada atau tidaknya pujian dan imbalan.Â
Ketika dipuji atau diberi imbalan kita tidak sombong dan pamer. Ketika tidak dipuji atau diberi imbalan pun kita tidak akan marah dan kehilangan semangat untuk tetap berbuat baik.
Karena pujian dan imbalan sejatinya hanya bonus belaka. Sementara kebaikan, kerja atau karya nyata bagi diri sendiri dan sesama jauh lebih penting untuk dilakukan.Â