Pada ranah pribadi, pendidikan dapat membentuk sikap dan pola pikir. Dari yang awalnya tidak tahu menjadi tahu. Dari yang belum baik menjadi lebih baik.
Dalam kaitannya dengan pekerjaan, pendidikan merupakan jalan untuk mempelajari dan memperdalam suatu bidang ilmu atau kompetensi tertentu yang dapat diterapkan di dunia kerja.
Sementara di ranah kewarganegaraan, pendidikan bertujuan untuk membangun peradaban bangsa yang maju dan berkarakter.Â
Itulah sebabnya kita butuh adanya pembangunan manusia melalui pendidikan yang mampu mengembangkan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual secara seimbang.
Menempuh pendidikan agar kelak dapat memperoleh pekerjaan yang layak sebenarnya tidak salah. Karena setiap orang memang butuh bekerja untuk mencukupi kebutuhannya. Toh, kita masih bisa  belajar sesuatu dari pekerjaan yang kita lakoni.
Kita juga bisa kok menciptakan perubahan di sekitar kita melalui pekerjaan.
Yang bekerja sebagai guru atau dosen bisa menerapkan pola pengajaran dan pendidikan yang melatih peserta didik untuk berpikir kritis dalam memandang permasalahan sekaligus aktif dan kreatif mencari solusi. Bukan malah menempatkan diri sebagai yang paling pintar dan tahu segalanya.
Yang bekerja sebagai pengusaha bisa menciptakan perusahaan yang mampu menerapkan kesetaraan antara pekerja laki-laki dan perempuan sehingga nantinya tidak ada pekerja perempuan yang merasa kariernya mentok karena perusahaan tidak pernah memberinya kesempatan.
Yang bekerja sebagai pelayan masyarakat, manfaatkanlah profesi dan jabatan Anda untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Tahu diri sedikitlah, sudah dibayar pakai uang rakyat kok malas-malasan dan keluyuran di jam kerja.
Yang salah adalah ketika kita menempatkan pendidikan hanya sebagai sarana menaikkan strata sosial dan ajang mencari ijazah.
Hal ini akan mereduksi tujuan dan makna pendidikan itu sendiri menjadi pendidikan yang berwatak pasar. Pendidikan yang berwatak pasar menempatkan lembaga pendidikan tak ubahnya sebuah pabrik ijazah dan gelar yang melayani kepentingan dan tuntutan industri semata. Padahal pendidikan punya tujuan dan makna yang jauh lebih krusial dari sekadar urusan mencari kerja, kenaikan jabatan dan hal-hal lain yang sifatnya materil belaka.Â