Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama FEATURED

Sebenarnya Berpendidikan Itu untuk Mencari Pekerjaan atau Memperdalam Ilmu agar Bisa Membuat Perubahan?

25 Mei 2021   12:52 Diperbarui: 20 Juni 2022   06:04 3047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak-anak menempuh pendidikan di sekolah | Sumber: Pixabay

Sementara jawaban versi idealis menyatakan bahwa berpendidikan itu tujuannya agar kelak dapat membuat perubahan di tengah masyarakat yang "sakit" dan memberi manfaat sebanyak-banyaknya bagi sesama.

Jawaban ini juga benar.

Entah untuk memanaskan suasana atau apa, biasanya ada yang membalas, "Ngapain sih masih sok idealis, idealisme doang nggak bisa bikin kenyang." Dan perdebatan pun dimulai.

Tapi, kalau dipikir-pikir, iya juga sih. Di dunia ini mana ada yang gratisan?

Pendidikan yang Memerdekakan Manusia

Ilustrasi Ki Hajar Dewantara yang mencetuskan konsep pendidikan yang memerdekakan kehidupan manusia | sumber gambar: edukasi.kompas.com
Ilustrasi Ki Hajar Dewantara yang mencetuskan konsep pendidikan yang memerdekakan kehidupan manusia | sumber gambar: edukasi.kompas.com
Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara, telah mencetuskan konsep pendidikan yang memerdekakan kehidupan manusia. Artinya, pendidikan harus bersandar pada penciptaan jiwa merdeka, cakap dan berguna bagi masyarakat.

Beliau juga memandang manusia pada sisi psikologisnya sebagai individu yang memiliki daya jiwa, yaitu cipta, rasa, karsa dan karya. Pengembangan daya jiwa ini harus dilakukan secara seimbang untuk mengembangkan manusia menjadi seutuhnya manusia.

Menitikberatkan pengembangan manusia hanya pada salah satu daya jiwa dan mengabaikan yang lain mengakibatkan manusia tidak berkembang secara utuh. Alhasil, manusia menjadi seperti robot atau mesin.

Masalahnya, pendidikan saat ini lebih banyak menekankan pada daya cipta atau intelektual semata dan kurang memperhatikan rasa, karsa dan karya. 

Hal itu menciptakan individu-individu yang egois dan tidak akrab dengan problematika sosial di sekitarnya. Mereka tumbuh menjadi pribadi yang kurang humanis atau manusiawi.

Maka, jangan heran ketika ada orang berpendidikan dengan gelar berderet tapi selalu merasa diri lebih pintar, tidak memiliki rasa belas kasih bahkan tanpa rasa bersalah memperkaya diri dengan merampok uang negara.

Pendidikan Mempersiapkan Kita untuk Dapat Menghadapi Kehidupan

Pendidikan, dalam bentuk apapun, sebenarnya bertujuan untuk mempersiapkan manusia agar dapat memenuhi tiga aspek, yaitu: kehidupan (pribadi), pekerjaan, dan kewarganegaraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun