Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Menangkap Pesan dari Q.S. Al-Baqarah Ayat 183-185

28 April 2021   16:47 Diperbarui: 28 April 2021   17:04 6782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kitab suci Al-Quran | photo by Abdulmeik Aldawsaei from pexels

Sesuai dengan tema samber THR hari ini, yaitu "Doa/Hadits/Ayat Suci Paling Diingat Saat Ramadan", maka pikiran langsung terngiang akan Surat Al-Baqarah ayat 183 yang menjadi dalil perintah puasa.

Ayat ini merupakan ayat yang paling populer dan sering dikumandangkan oleh para penceramah di mimbar atau forum pengajian mana pun.

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa" (Q.S. Al-Baqarah : 183)

Kewajiban puasa juga telah diperintahkan kepada umat nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad Saw. Seperti puasanya Nabi Daud yang satu hari puasa satu hari tidak (dikenal dengan nama Puasa Daud), puasa yang dilakukan Nabi Nuh tepat pada hari Asyura sewaktu Nabi Nuh turun dengan selamat dari kapal (dikenal dengan Puasa Asyura) atau puasa selama tiga hari pada tanggal 13,14,15 setiap bulan yang dilakukan oleh Nabi Adam sewaktu diturunkan dari surga ke bumi (dikenal dengan puasa ayyamul bidl atau "hari-hari putih).

Pembahasan yang berkaitan dengan perintah puasa ini juga sudah sering dibahas. Mulai dari dalil, aturan dan larangan orang yang berpuasa, hikmah puasa sampai serba-serbi bulan Ramadan.

Namun selain ayat 183 dalam Surat Al-Baqarah, masih ada dua ayat berikutnya yang tidak kalah penting untuk dibahas. Dan ketiganya merupakan satu rangkaian ayat yang masih berhubungan dengan puasa Ramadan.

Jika ayat 183 berisi tentang perintah puasa, maka ayat 184 berisi tentang kemudahan yang Allah berikan kepada mereka yang berhalangan untuk menjalankan puasa.

"...Barangsiapa diantaramu sakit atau dalam perjalanan kemudian ia tidak berpuasa, wajiblah berpuasa pada hari lain sebanyak yang ia tinggalkan. Bagi yang merasa berat melaksanakan puasa, diwajibkan membayar fidyah dengan cara memberi makan kepada orang-orang miskin..."

(Q.S. Al-Baqarah : 184)

Puasa memang ibadah wajib. Namun ada kondisi-kondisi tertentu yang membuat seseorang tidak dapat melaksanakan puasa, seperti perempuan yang sedang haid dan nifas, orang sakit (sebagian menafsirkan hanya untuk orang yang sakit berat sedangkan tafsir yang lain tidak membedakan apakah sakit ringan atau berat) dan musafir (tidak ada perbedaan pendapat mengenai perjalanan musafir, baik soal jarak maupun cara ia sampai ke tempat tujuan, asalkan perginya bukan untuk tujuan maksiat).

Mereka diberi keringanan oleh Allah boleh tidak puasa, tetapi harus menggantinya di bulan-bulan lain.

Itulah mengapa kalau ada saudara/kerabat/teman perempuan yang berpuasa di luar bulan Ramadan, tapi bukan puasa sunah Senin-Kamis, puasa Daud atau puasa-puasa sunah lain, mereka sering bilang "puasa nyaur (bayar) utang". Bayar utang puasa Ramadan yang kemarin sempat bolong, entah karena haid, nifas, sakit dan sebagainya.

Adapun kemudahan lain yang Allah berikan untuk orang yang tidak mampu berpuasa (orang lansia yang sudah tidak mampu berpuasa, perempuan hamil dan menyusui, orang sakit yang harapan sembuhnya minim) adalah dengan membayar fidyah.

Membayar fidyah adalah memberi makanan pokok, baik yang berupa bahan mentah maupun yang sudah dimasak, kepada fakir miskin.

Hitungannya sebanyak jumlah hari puasa yang ditinggalkan. Setiap 1 hari puasa yang ditinggalkan, maka wajib membayar fidyah untuk 1 orang fakir miskin.

Di permulaan ayat 185 Surat Al-Baqarah, Allah memberi kabar gembira mengenai diturunkannya wahyu Al-Quran. Oleh karena itu, bulan Ramadan juga sering disebut bulan Al-Quran.

"Bulan Ramadan, yang saat itu Al-Quran diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan serta yang akan memisahkan yang benar dari yang batil ..." (Q.S. Al-Baqarah : 185)

Pesan Berupa Kasih Sayang Allah

Keringanan yang diberikan kepada mereka yang berhalangan atau tidak mampu berpuasa sebagaimana yang tercantum dalam ayat 184 Surat Al-Baqarah, merupakan salah satu bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya.

Ayat tersebut bisa pula mengandung pesan bahwa beragama itu sebenarnya mudah karena Allah tidak pernah mempersulit hamba-Nya. Setiap perintah dan larangan-Nya adalah untuk kebaikan manusia itu sendiri.

Namun jangan sampai kemudahan itu dijadikan alasan bagi kita untuk menyepelekan perintah dan larangan-Nya.

Allah juga menunjukkan kasih sayang-Nya dengan menurunkan wahyu Al-Quran di bulan yang penuh berkah.

Al-Quran, selain sebagai kitab suci, ia menjadi petunjuk, cahaya dan obat penenang bagi jiwa yang gelisah.

Al-Quran adalah surat cinta dari Allah dengan kalimat-kalimat yang indah dan makna yang dalam. Bahkan dikatakan bahwa tidak ada satu karya sastra apapun yang keindahan kalimat-kalimatnya mampu menandingi keindahan ayat-ayat Al-Quran.

Jadi sudah sepantasnya kita menyempatkan diri untuk membaca dan mempelajari Al-Quran di bulan Ramadan. Lalu dilengkapi pula dengan melakukan amalan-amalan lain, seperti sedekah, salat tarawih, menghadiri majelis-majelis ilmu dan sebagainya.

Hal ini sekaligus merupakan bentuk rasa syukur kita atas kasih sayang Allah.

Rasa syukur karena masih diberi umur sehingga bisa bertemu kembali dengan bulan Ramadan. Rasa syukur karena diberi nikmat sehat sehingga masih mampu berpuasa. Rasa syukur karena masih bisa menjalani puasa Ramadan bersama orang-orang terkasih. Dan rasa syukur atas kasih sayang serta nikmat-nikmat Allah yang lain.

Sebagaimana pesan yang Allah sampaikan di akhir Surat Al-Baqarah ayat 185 berikut.

"...Allah menghendaki kemudahan dan tidak menghendaki kesulitan untukmu. Hendaklah kamu menyempurnakan bilangan bulan dan agar kamu mengagungkan Allah atas hidayah yang telah diberikan kepadamu agar kamu selalu bersyukur"

Referensi : 1, 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun