Diskon dan cashback yang diberikan dalam rentang waktu terbatas akan memberi efek bahwa barang atau jasa yang ditawarkan seolah memiliki nilai lebih sehingga sayang jika dilewatkan. Makanya, orang bisa kalap belanja hanya untuk mengejar diskon dan cashback.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif seseorang antara lain :
Perspektif jangka pendek
Masyarakat kita rata-rata mudah tergoda dengan diskon dan cashback sehingga seringkali membeli sesuatu yang tidak dibutuhkan. Kemudian, kesadaran akan pentingnya kebutuhan jangka panjang yang masih rendah menyebabkan mereka belum menyiapkannya sejak dini.
Pengaruh lingkungan
Hal ini terutama dialami oleh anak-anak muda perkotaan. Karena sering diajak teman-teman nongkrong di mal atau coffee shop mahal, akhirnya mau tidak mau ikut. Kalau tidak ikut, takut dibilang sombong dan nggak asik. Karena melihat teman setongkrongan pakai barang branded, kita nggak mau kalah. Ingin punya juga. Bahkan kalau perlu yang lebih mahal dari yang dimiliki teman kita.
Prestise
Adanya rasa bangga dalam diri kita ketika bisa memiliki barang mewah nan mahal dengan merek tertentu. Apalagi kalau barangnya impor. Keinginan untuk diakui sebagai "orang berada" inilah yang mendorong orang bersikap konsumtif.
Kurangnya kesadaran terhadap masalah lingkungan
Sebenarnya telah banyak kampanye-kampanye untuk menjaga lingkungan, seperti mengurangi penggunaan kantong plastik, thrifting untuk mengurangi sampah tekstil, membeli makanan secukupnya dan dihabiskan untuk mengurangi sampah makanan dan sebagainya. Sayangnya, itu semua masih sebatas teori. Belum banyak yang benar-benar menerapkannya.
Adaptasi teknologi