Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Beauty Artikel Utama FEATURED

Thrifting, Antara Tren dan Kepedulian terhadap Isu Lingkungan

5 Desember 2020   10:47 Diperbarui: 11 Mei 2022   23:42 5932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pencemaran air oleh limbah tekstil-megapolitan.kompas.com

Bagaimana Thrifting Dapat Membantu Menjaga Kelestarian Lingkungan? 

ilustrasi menjaga bumi-freepik.com
ilustrasi menjaga bumi-freepik.com

1. Mengurangi Sampah Pakaian di Tempat Pembuangan 

Industri fast fashion dianggap turut andil dalam memberikan dampak negatif bagi lingkungan. Apa itu industri fast fashion? 

Fast fashion adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan desain pakaian yang bergerak cepat dari catwalk ke toko-toko untuk memenuhi tren terbaru. Koleksinya sering didasarkan pada desain-desain pakaian yang ditampilkan dalam pagelaran Fashion Week. Fast fashion ini mendorong orang lebih konsumtif demi mengejar tren fesyen terbaru agar tidak dianggap ketinggalan zaman. 

Akhirnya, pakaian-pakaian lama banyak yang terbuang. Padahal bisa saja pakaian-pakaian tersebut masih layak dipakai. Sementara penelitian menunjukkan sekitar 60% pakaian di seluruh dunia masih menggunakan bahan sintetis yang sulit terurai dalam proses produksinya. 

Dengan membeli pakaian bekas setidaknya kita telah melakukan reuse atau penggunaan kembali sehingga membantu mengurangi sampah pakaian. 

2. Mengurangi Penggunaan Sumber Daya 

Pembuatan pakaian baru membutuhkan sumber daya yang lebih besar. Bayangkan, untuk membuat 1 celana jeans saja sudah menghabiskan sekitar 1.800 galon air. Belum dengan jenis pakaian lainnya, seperti rok, kaos dan sebagian besar pakaian lainnya. 

Bahkan secara global, industri tekstil (termasuk penanaman kapas) menghabiskan sekitar 93 miliar meter kubik air setiap tahunnya. Hal ini rupanya menimbulkan masalah di beberapa wilayah yang kesulitan air bersih. 

Oleh karena itu, thrifting dapat membantu mengurangi penggunaan sumber daya, termasuk air dan energi lainnya sehingga lebih hemat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun