Bagaimana Thrifting Dapat Membantu Menjaga Kelestarian Lingkungan?Â
1. Mengurangi Sampah Pakaian di Tempat PembuanganÂ
Industri fast fashion dianggap turut andil dalam memberikan dampak negatif bagi lingkungan. Apa itu industri fast fashion?Â
Fast fashion adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan desain pakaian yang bergerak cepat dari catwalk ke toko-toko untuk memenuhi tren terbaru. Koleksinya sering didasarkan pada desain-desain pakaian yang ditampilkan dalam pagelaran Fashion Week. Fast fashion ini mendorong orang lebih konsumtif demi mengejar tren fesyen terbaru agar tidak dianggap ketinggalan zaman.Â
Akhirnya, pakaian-pakaian lama banyak yang terbuang. Padahal bisa saja pakaian-pakaian tersebut masih layak dipakai. Sementara penelitian menunjukkan sekitar 60% pakaian di seluruh dunia masih menggunakan bahan sintetis yang sulit terurai dalam proses produksinya.Â
Dengan membeli pakaian bekas setidaknya kita telah melakukan reuse atau penggunaan kembali sehingga membantu mengurangi sampah pakaian.Â
2. Mengurangi Penggunaan Sumber DayaÂ
Pembuatan pakaian baru membutuhkan sumber daya yang lebih besar. Bayangkan, untuk membuat 1 celana jeans saja sudah menghabiskan sekitar 1.800 galon air. Belum dengan jenis pakaian lainnya, seperti rok, kaos dan sebagian besar pakaian lainnya.Â
Bahkan secara global, industri tekstil (termasuk penanaman kapas) menghabiskan sekitar 93 miliar meter kubik air setiap tahunnya. Hal ini rupanya menimbulkan masalah di beberapa wilayah yang kesulitan air bersih.Â
Oleh karena itu, thrifting dapat membantu mengurangi penggunaan sumber daya, termasuk air dan energi lainnya sehingga lebih hemat.Â