Melawan Age-isme
Age-isme telah mengabaikan hak-hak seseorang untuk dapat merealisasikan dirinya. Usia tidak seharusnya menjadi penghalang bagi seseorang untuk belajar, berkarya dan mengembangkan minat maupun potensinya dalam segala bidang.Â
Usia hanyalah angka dan tanda siapa yang lebih dulu lahir serta hidup di muka bumi. Bukan tanda kecerdasan, kemampuan atau kebijaksanaan seseorang.Â
Karena ada orang yang usianya sudah tua tapi kelakuan tidak ubahnya seperti anak TK. Sedangkan ada orang yang usianya masih sangat muda tapi pemikiran dan kebijaksanaannya jauh melampaui usia sesungguhnya.Â
Baik muda atau tua, sama-sama berhak diberi kesempatan dan kebebasan. Orang-orang tua atau lansia berhak atas kesempatan dan kebebasan untuk menentukan perihal apa yang akan mereka lakukan di masa tuanya.Â
Apakah mereka akan berbisnis setelah pensiun? Menjadi konsultan? Aktif dalam organisasi, komunitas atau kegiatan-kegiatan sosial? Itu terserah mereka. Selama mereka masih mau dan mampu, kenapa tidak didukung?Â
Sementara anak muda butuh kesempatan dan kebebasan untuk menentukan masa depannya. Mereka bukan anti kritik, melainkan tidak suka jika didikte. Mereka tidak suka pada orang-orang tua yang bersikap seolah paling tahu apa yang terbaik bagi mereka.
Anak muda tetap butuh bimbingan dan teladan dari orang-orang tua. Namun mereka juga berhak punya pilihan. Mereka senang diberi kesempatan dan kebebasan, namun ajarkan juga tanggungjawab.Â
Dikotomi antara "tua" dan "muda" tidak melulu soal angka. Tidak melulu soal fisik yang masih tegap atau yang sudah renta. Bisa juga mengenai semangat hidup dan kemauan belajar yang tidak pernah surut.Â
Karena orang yang tidak pernah berhenti belajar adalah orang yang selalu memperbarui dirinya sehingga ia akan selalu muda. Sedangkan orang yang berhenti belajar, ia akan menua sebelum waktunya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI