Pernah nggak, kalian mendengar ejekan dari keluarga, teman-teman, tetangga atau siapa pun itu hanya karena kalian berkulit gelap?Â
"Ih, kok kamu beda sih sama saudara-saudaramu yang lain? Mereka putih-putih. Kamu item sendiri. Jangan-jangan kamu anak pungut ya?"
"Dasar, udah item jelek lagi!"
Menyakitkan sekali ya mendengarnya? Apalagi kalau yang mengatakannya adalah orang-orang terdekat kita sendiri, seperti orangtua, misalnya.Â
Atau apakah kalian sudah lama menjadi bagian dari mereka yang menganggap bahwa orang-orang berkulit gelap itu lebih buruk? Kalau iya, mungkin kalian terjebak pada paham colorisme.Â
Apa Itu Colorisme?Â
Colorisme atau dalam Bahasa Inggris disebut colorism adalah pemahaman bahwa suatu warna kulit lebih baik dibandingkan warna kulit lainnya.Â
Biasanya warna kulit yang lebih terang dianggap lebih baik dan menarik dibandingkan warna kulit yang lebih gelap. Colorisme ini berbeda dengan rasisme. Walaupun rasisme sendiri juga sering menyangkut masalah colorisme.
Baca juga : Rasisme, Colorisme, dan Prasangka: Ketidakadilan dalam Kehidupan Sehari-hari
Saya pikir ketika seseorang bersikap rasis, dia pasti juga colorist. Jika colorisme lebih kepada diskriminasi warna kulit, rasisme adalah bentuk diskriminasi yang menganggap bahwa suatu ras lebih unggul daripada ras lainnya.
Nah, colorisme ini tidak hanya dilakukan terhadap orang-orang yang berasal dari ras berbeda (interracial), namun juga kepada orang-orang dari ras yang sama (intraracial).Â