Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ia adalah Ibu

22 Desember 2019   18:00 Diperbarui: 22 Desember 2019   18:32 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
baby holding fingers-photo by Liv Bruce on unsplash

Kelahiranku adalah takdir yang ditulis-Nya
Bukan kuasaku untuk memilih waktu, tempat atau dari rahim wanita mana aku dilahirkan
Ia juga tak punya kuasa untuk memilih
perihal anak yang akan dikandung dan dilahirkannya

Ia adalah suara yang begitu kuhafal
kukenal ia dari detak jantungnya yang menenangkan
saat ia mendekapku dalam buaian

Ia adalah wajah yang begitu familiar
kukenal ia dari senyumnya yang penuh ketulusan
setiap kali melihatku

Ia adalah kata pertama yang mampu kuucap
saat aku belum lancar berbicara
dan paham bagaimana mengeja sebuah kata

Ia adalah puisi yang aku tidak pernah tahu bagaimana cara menuliskannya
karena tidak ada diksi yang tepat untuk mendeskripsikannya

Akhirnya, hanya doa yang bisa kupanjatkan
Semoga Allah selalu menjaga mama 

22/12/2019

*) selamat hari ibu untuk  ibu-ibu luar biasa dimanapun kalian berada. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun