Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menerima Kekurangan Diri adalah Cara Saya Menjaga Kesehatan Mental

15 Oktober 2019   06:31 Diperbarui: 15 Oktober 2019   07:47 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi saya, kekurangan adalah "pengingat" bahwa saya tidak sempurna, saya bukan satu-satunya orang hebat di muka bumi sehingga mencegah saya untuk berlaku sombong dan merendahkan orang lain. Dan kekurangan saya, tidak selamanya menjadi kekurangan. Ada kalanya kekurangan saya itu menjadi kelebihan dan kekuatan pada situasi dan kondisi tertentu. 

Misalnya, salah satu kekurangan saya adalah mudah tersinggung. Jadi, orang bersikap "keras" sedikit pada saya saja, saya bisa merasa tersakiti. Menyebalkan sekali bukan?

Tapi, di sisi lain, sifat saya yang mudah tersinggung itu menjadikan saya lebih peka pada kondisi orang lain sehingga saya lebih hati-hati dalam bersikap atau berkata-kata agar orang lain tidak sakit hati. Bahkan ketika saya merasa tidak setuju atau tidak suka dengan apa yang orang lain lakukan, saya akan mencari cara bagaimana menyampaikan "ketidaksetujuan" atau "ketidaksukaan" saya dengan cara paling halus tapi tetap mengena. 

Alih-alih membenci dan malu atas kekurangan saya, saya memilih untuk menerimanya dan lebih fokus pada kelebihan yang saya miliki. Saya mencoba untuk mencintai, menghargai dan menerima diri saya, baik kelebihan maupun kekurangan yang ada.

Lagipula siapa lagi yang mampu menerima diri saya yang seperti ini dengan "penerimaan yang utuh"  kalau bukan saya sendiri? Karena saya tidak punya kuasa untuk memaksa semua orang agar menerima diri saya apa adanya.

Dengan saya menerima diri apa adanya, saya mampu berpikir positif sehingga mampu menciptakan kebahagiaan menurut versi saya sendiri. Dan itulah salah satu cara yang saya lakukan untuk menjaga kesehatan mental saya. 

"All of you are beautiful and precious. If people tell you otherwise, they're just jealous"

Sekian tulisan receh dari saya. Selamat pagi dan selamat beraktivitas. 

Salam hormat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun