Dear Ananta,
Aku mencintaimu dalam diam, merindumu dalam keheningan.Â
Petikan jemari pada senar gitar yang menjadi saksi dari rasaku.Â
airmata menjadi wakil kepedihan setiap kali kenyataan harus menampar kebodohanku,Â
karena hatiku tetap teguh berpegang pada masa laluku bersamamu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!