Mohon tunggu...
Luna Aurelia
Luna Aurelia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Petualangan Sang Putri dari Aether: Misi Penyelamatan Penduduk Bumi

30 Maret 2024   22:29 Diperbarui: 30 Maret 2024   22:31 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Microsoft 365 AI Image Generator)

Elz yang terkejut pun segera berbalik dan melihat Sylvans yang tengah menatapnya dengan iba. Ia bertanya apa yang dimaksud oleh Sylvans, apa yang disembunyikan Wurlock. "Apa kau yakin akan tetap membantu mereka setelah mendengar ceritaku, Elz?". Elz mengangguk dengan yakin, "aku sudah bertekad akan membantu mereka, apapun yang terjadi!". 

Dahulu, para snirr hidup dengan damai di sebuah planet bernama bumi. Mereka hidup dengan menghirup oksigen yang dihasilkan oleh para pohon. Semakin lama, semakin banyak snirr yang menghuni bumi, mereka membutuhkan kayu, mereka membutuhkan lahan, mereka butuh perkebunan. Alhasil, mereka akhirnya mulai menebang pohon, menghabisi jutaan pohon secara membabi buta padahal pohon lah yang menghasilkan suatu gas yang disebut oksigen untuk mereka bernafas. 

(Sumber: Microsoft 365 AI Image Generator)
(Sumber: Microsoft 365 AI Image Generator)

Tak hanya itu, pohon turut menyerap gas hasil buang pernafasan mereka dan medaurnya kembali menjadi oksigen. Tapi hal itu tak membuat mereka berfikir, mereka tetap menebang pohon habis-habisan, lama kelamaan cuaca menjadi semakin panas. Rupanya gas buang para snirr menyebabkan tipisnya lapisan yang menangkal radiasi matahari ke bumi. Tak ada lagi yang menyerapnya, para snirr juga semakin banyak yang mengalami penyakit pernapasan. Ditambah lagi, mereka mulai menciptakan besi beroda untuk berpergian yang menghasilkan gas beracun. Perilaku para snirr perlahan merusak bumi.

Untuk mengatasi kurangnya oksigen karena menipisnya jumlah pohon, manusia mulai mencoba membuat oksigen sendiri. Seorang snirr jenius menciptakan alat bernama oxysyntheter yang mampu mengubah air menjadi oksigen melalui proses elektrolisis yang rumit. Namun, alat ini memakan biaya yang amat besar, kemiskinan terjadi dimana-mana. Semua itu hanya agar mereka dapat bernafas, mereka sudah tak peduli lagi tentang makanan. Tiada lagi snirr yang memasak di dapur, semua kenyang seharian setelah mengonsumsi pill yang berisi seluruh nutrisi yang dibutuhkan para snirr. Hingga pada suatu hari, tanpa sadar seluruh pohon telah habis. Ada yang dipotong, terbakar, bahkan berhenti tumbuh dengan kondisi bumi saat itu. 

Meski kondisinya menyedihkan, para elit politik snirr masih menyimpan dana untuk menciptakan suatu penemuan terbaru. Mereka merasa snirr sudah tidak akan lagi mampu hidup di bumi, mereka hendak mengirim keturunan mereka ke planet mars. Para bayi snirr diinjeksi oleh suatu dna yang berasal dari pohon dan kemudian menjadi hibrida. Mereka mampu memproduksi oksigen sendiri dengan melakukan fotosintesis. Kulit mereka berubah menjadi ungu dan rambut mereka biru berkilauan. Mereka lantas dikirim ke mars dan mendirikan kerajaannya sendiri, mereka menyebut diri mereka "aether".

Suatu hari, seorang aether bernama Sylvans mengunjungi bumi, ia hendak berterima kasih pada leluhurnya. Namun, setelah sampai disana, ia justru melihat kondisi bumi yang menyedihkan. Ia berusaha membantu para penduduk bumi, membantu membangun rumah mereka, melerai snirr yang bertengkar, dan banyak hal lain. Ia juga menghasilkan oksigen agar para snirr bebas bernafas, setelah merasa cukup, Sylvans berpikir untuk kembali ke aetheris. Sayangnya, penduduk desa mengetahui rencana tersebut dan berpikir untuk tetap menahan Sylvans yang mampu menghasilkan oksigen. 

Para penduduk desa mengkhianati Sylvans, mereka mencuri jantung sylvans dan menanamnya. Benar saja, jantung tersebut akhirnya tumbuh menjadi pohon abadi yang memberikan mereka oksigen, Wurlock yang saat itu masih anak-anak, menyaksikan hal tersebut di depan matanya. Meski begitu, dengan kemurnian hati Sylvans, ia tetap memberikan para snirr oksigen yang mereka butuhkan, tidak pernah terlintas dendam di lubuk hatinya.

Elz yang mendengar cerita Sylvans pun terkejut. Ia akhirnya mengerti mengapa lapisan cahaya dibangun dan mengapa butuh kemurnian hati untuk menembusnya. "Bagaimana Elz, apa kamu masih mau membantu mereka?". "Aku akan tetap membantu mereka, tapi aku tidak akan mengorbankan diri seperti yang kau lakukan Sylvans. Itu terlalu menyakitkan", jawabnya dengan tegas. Ia pun mencari cara bagaimana menumbuhkan lebih banyak pohon, ia tak peduli meski itu harus menunggu seumur hidupnya, ia akan membantu para snirr menyelamatkan kembali planet bumi. Dengan alat yang ia bawa ia meminta sedikit kulit sylvans, ia lalu mengubahnya menjadi benih. 

Kemudian, Elz memperkenalkan benih tersebut kepada para snirr. "Semuanya, lihatlah! Ini adalah benih pohon, tanam benih ini dan kalian bisa menumbuhkan pohon sendiri si rumah kalian, ayo kita selamatkan planet ini!". Bagaikan angin semilir di tengah panasnya gurun, para snirr dengan penuh harapan mulai menanam benih-benih pohon di rumah mereka, di lahan kosong, dan dimanapun yang mereka rasa butuh tempat meneduh. Setahun, dua tahun, tiga tahun, pohon-pohon itu kini sudah setinggi lutut para snirr. 

(Sumber: Microsoft 365 AI Image Generator)
(Sumber: Microsoft 365 AI Image Generator)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun