Perbincangan itu berjalan singkat. Hanya berlangsung kira - kira 15 menit, setelah itu bubar.
    Cavanaugh kembali ke mobilnya dan pergi. Stella bernapas lega. Ternyata tidak terjadi hal buruk. Mungkin orang - orang dalam Peugeot adalah rekan bisnis Cavanaugh.
    Stella lalu keluar dan melangkah pergi. Namun baru sebentar berjalan, punggungnya serasa dipepet dari belakang. Stella tak berani menoleh. Keringat dinginnya menetes. Perasaannya mengatakan hal gawat sedang terjadi.
    "Ikut ke mobil kami, nona." Terdengar bisikan dari belakang Stella. Rupanya yang berbisik adalah pria yang tadi merokok dalam Peugeot. Langkah Stella terhenti. Tekanan logam yang kuat terasa di punggungnya. Pistol?
    Stella terpaksa menurut.
    Blam! Pintu Peugeot ditutup begitu gadis tersebut masuk. Mobil itu pun langsung tancap gas. Stella meringkuk ketakutan. Nyata bahwa ia baru saja diculik.
    Pria yang tadi membaca koran kini duduk di samping Stella. Ia lalu melepas topi Fedora-nya. Sejuntai rambut panjang pun tergerai. Stella tidak menyangka sama - sekali. Ternyata pria itu seorang perempuan!
    "Maaf, nona agen MI5. Demi menjaga kerahasiaan, kau harus tidur sebentar," perempuan yang ternyata adalah Arabel itu berkata cepat.
    MI5? Semua terasa membingungkan bagi Stella. Namun tak ada waktu berpikir untuknya. Arabel segera membekapnya dengan saputangan. Aroma memualkan obat bius merasuki napas Stella.
    Stella berusaha memberi perlawanan. Namun tubuhnya yang ringkih mudah sekali ditelan obat bius. Hanya tiga detik berlalu  dan kedua tangannya sudah terkulai.
    Gadis malang itu ambruk ke pangkuan Arabel.