Mohon tunggu...
Luqman Aryowidi
Luqman Aryowidi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Just a passionate geek

Video Game, Comics, Movie, Football and Pro Wrestling Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Alasan Umum Major League Soccer Dianggap sebagai "Anak Tiri" dalam Sepak Bola

8 Juni 2020   15:35 Diperbarui: 8 Juni 2020   15:27 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gagalnya pihak MLS dan Federasi Sepak Bola A.S dalam me-Amerikanisasi olahraga ini membuat sepak bola di A.S kurang diminati seiring juga popularitas MLS di seluruh belahan dunia. 

Meleburnya budaya olahraga A.S yang dileburkan ke dalam sepak bola mungkin dianggap tidak ada salahnya oleh pihak MLS karena membantu dalam meningkatkan kualitas MLS sendiri,  namun sikap dalam me-Amerikanisasi ini justu memiliki prinsip yang serupa dengan konsep sepak bola yang kurang disukai oleh penggemar olahraga ini, yaitu "Modern Football". 

Konsep "Modern Football" adalah hanyalah sarana untuk bisnis yang melibatkan banyak uang untuk setiap hal yang terkait dengan olahraga ini. Para manajer, pemain, staf pelatih, stadion dan bahkan klub memiliki segalanya yang berkaitan dengan uang sehingga sebuah klub yang tidak begitu terkenal dengan pemain biasa menjadi klub yang sensasional dengan pemain berkualitas tinggi dalam sekejap.

Contohnya  Manchester City, Malaga dan PSG adalah tiga klub terkenal di Inggris, Spanyol dan Prancis yang menjadi "korban Modern Football" ini, tetapi akhirnya mendapatkan kesepakatan yang lebih baik, sedangkan Liverpool dan AC Milan, keduanya dianggap sebagai yang terbaik di Eropa, bersusah payah dalam dalam mengembalikan kejayaannya kembali. Investor dan pengusaha kaya menginvestasikan sejumlah uang pada klub-klub sepakbola lebih cepat sehingga menjadi klub top.

NYCFC, LAFC, FC Cincinnati dan Inter Miami merupakan klub atau "Franchise"terbaru yang sudah mendapatkan izin berkompetisi setelah memenuhi syarat. | Sumber gambar : https://www.mlssoccer.com/
NYCFC, LAFC, FC Cincinnati dan Inter Miami merupakan klub atau "Franchise"terbaru yang sudah mendapatkan izin berkompetisi setelah memenuhi syarat. | Sumber gambar : https://www.mlssoccer.com/
Hubungannya dengan MLS, bahwa MLS adalah  adalah liga yang dibangun di atas suatu entitas perusahaan yang menghasilkan uang, menjual hak TV, menjual iklan, dan pada intinya, hanya menjual saham kepada investor. Klub MLS disebut sebagai "Franchise" dan bahkan klub baru pun bisa langsung bersaing di MLS yang merupakan liga utama asalkan urusan administrasi terpenuhi dan dipastikan tidak ada relegasi atau promosi. 

Jika klub dari liga bawah ingin bermain di MLS, maka harus mempunyai syarat-syarat yang harus terpenuhi dan  hal ini sangat berbeda drastis jika dibandingkan dengan liga-liga sepak bola lainnya. 

Setiap divisi dibawah kendali penyedia liga yang berbeda namun terafiliasi dengan USSF, federasi sepak bola A.S. , yaitu MLS untuk liga utama, USL Championship membawahi divisi kedua yang sebelumnya sempat diambil alih oleh NASL dan USL untuk divisi ketiga. 

Untuk divisi keempat merupakan liga semi-professional dan divisi kelima adalah "college level" atau setara dengan liga amatir, yang dimana kedua divisi tersebut berada dibawah naungan USASA, organisasi nasional untuk sepak bola non-professional di Amerika Serikat.

Meskipun tidak ada aturan promosi atau degradasi, struktur sepak bola A.S tetap ada. | Sumber gambar : https://community.sigames.com/
Meskipun tidak ada aturan promosi atau degradasi, struktur sepak bola A.S tetap ada. | Sumber gambar : https://community.sigames.com/
Meskipun dalam 10 tahun terakhir popularitas MLS meningkat dikarenakan klub-klub MLS berhasil mendatangkan pemain kelas dunia atau pemain muda dengan prospek yang bagus sebaliknya juga klub eropa mendatangkan pemain dari liga MLS, terbentuknya fan base atau ultras yang atraktif dan dibangunnya stadion megah sehingga mempunyai atmosfir yang menegangkan, tetap saja MLS masih dianggap sebelah mata oleh sebagian penggemar sepak bola di seluruh dunia. 

Memang secara usia bahwa MLS bisa dibilang baru karena baru berumur 25 tahun. Namun, melihat tren dan prospek yang sangat positif, jangan heran jika kualitas produk MLS baik itu pemain, fans atau stadion bisa bersaing dengan liga saingannya di waktu yang akan datang walaupun tidak dekat. 

Setidaknya bisa bersaing di wilayah Amerika seperti Brazil, Meksiko, Chile atau Argentina yang dimana negara tersebut sudah dikenal dalam menghasilkan talenta kelas dunia dan atmosfir stadion yang memacu adrenalin. Jalan MLS untuk mencapai standar untuk bisa diakui oleh penggemar di seluruh dunia masih panjang karena format liga yang lengket dengan konsep "Modern Football"yang selalu dianggap negatif dan struktur piramida sepak bola A.S yang sangat kompleks. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun