Atlet pegulat diperbolehkan memiliki atau mengganti gimmick yang berbeda, namun hal tersebut hanya berlaku apabila gimmick yang perankan tidak disukai oleh penonton, atau terinspirasi dari pengalaman pribadi, karakter tokoh fiksi, atau bisa juga menyesuaikan dengan tim kreatif untuk promosi yang akan dibuat.
Awalnya, gimmick sebatas nama julukan dan atribut yang diperkenalkan untuk terlihat sangat kuat, gagah atau jahat dan belum mempengaruhi gaya bergulatnya.
Pengaruh gimmcik terhadap gaya gulat baru berkembang pada era "Gold Dust Trio" dengan pendekatan barunya, salah satunya kuncian pamungkas atau "signature moves" , atau dikenal juga sebagai "finishing moves".
Sekitar tahun 1940-1970an, perkembangan gimmick sudah mempengaruhi atlet dalam aksinya di ring atau di "backstage". Gorgeous George menjadi atlet gulat yang pertama kali membuat gimmick menjadi kental dengan "identitas pro wrestling".
Dan juga menjadi seorang dengan gimmick antagonis atau "heels" pertama kali dan mampu mempengaruhi suasana area ring tidak kondusif dan penonton mejadi geram.Â
Para penonton berhasil diarahkan oleh George untuk membencinya dengan sikapnya yang sangat berlebihan terhadap pegulat lainnya dan terhadap penonton.
Gimmick yang diperankan George merupakan gimmick "heels" pertama dalam sejarah pro wrestling. setelah kesuksesan Gorgeous George, gimmick mulai berkembang dan menjadi identitas lain atau disebut juga sebagai "alter-ego"seorang pegulat.
Meningkatnya popularitas pro wrestling di beberapa negara bagian akhirnya menarik NWA untuk menjadi lebih ambisius, membuat popularitas pro wrestling tidak hanya berkembang dan populer di suatu negara bagian saja, tapi di seluruh negara bagian Amerika Serikat dan secara "takdir" televisi hadir.
Pro wrestling pertama kali masuk pertelevisian pada sekitar tahun 1950 sebagai respon dari NWA untuk memenuhi permintaan dari berbagai kalangan yang menanggapi hal ini sebagai "sangat lah menghibur dan tidak ada duanya", dan juga akibat peningkatan yang sangat drastis dalam segi popularitas.
Saat itu juga dikenal sebagai awal dari "Golden Age of Pro Wrestling", yang dimana banyak perusahaan media memberikan siaran pro wrestling di seluruh negara Amerika Serikat, dan di saat yang sama para promotor saling berkompetisi untuk mendapatkan jatah penyiaran.