~Content Warning : Spoiler Alert !! Â Ulasan atau Review ini hanya berdasarkan sumber Video Games "Injustice : Gods Among Us" dan "Marvel Ultimate Alliance 2"
Bicara tentang superhero, pasti di pikiran kita langsung memikirkan hal yang hebat , takjub hingga menjadi yaa semacam idola,sedangkan supervillain pasti sebaliknya, hal-hal buruk melekat, egois, jahat, pembunuh dan hal lainnya. Memang benar nilai-nilai atau karakter tersebut sudah menjadi gambaran yang melekat pada kedua makna tersebut.
Namun, semua gambaran tersebut seperti mengalami perubahan. Disini saya akan mereview cerita dari game tersebut dan sebisa mungkin melihat nilai-nilai para tokoh superhero dan supervillain, yang sebenarnya melihat dari event tersebut, ada suatu kesamaan diantara dua pihak yang berbeda.
Yang Pertama saya akan menjelaskan sedikit tentang jalan cerita "Injustice : Gods Among Us". Berlatar belakang di dunia yang sangatlah "aneh" dimana Superman menjadi seorang Tirani. Tunggu sebentar..... Superman ?? Maksudnya Superman yang mana ? Yaa benar, tokoh Superman yang banyak anak-anak kagumi karena kekuatannya dan tulus hatinya, yang dalam cerita ini menjadi seorang Tirani.
Hahh ?? kok aneh ??. Sekedar mengingatkan saja bahwa dalam dunia komik seperti DC, Marvel atau Dark Horse, sering mengeluarkan cerita dengan berbeda latar belakang atau sebut saja "Universe" yang unik, dan dalam cerita dijelaskan bahwa Superman adalah seorang Tirani,Diktator atau sebut sajalah ciri-ciri pemimpin yang kejam dan haus kekuasaan.
LANJUT..... Bermula saat Joker,(yaa Joker musuhnya Batman si Pangeran Badut Kejahatan...seperti itulah kalo di artikan) sedang di intergosi oleh Batman, yang anehnya saat ruang interogasinya sangat ketat, dijaga oleh banyak tentara. Â Tiba-tiba Superman datang, dengan menghancurkan tembok ruang interogasi dari luar.
Tatapan Superman penuh amarah, ketakutan dan emosional melihat Joker, dalang yang membuat Superman dipengaruhi yang berakibat kehancuran Kota Metropolis dan kedua orang yang dia sayangi, Lois Lane dan anaknya yang belum lahir. Mengetahui dengan Joker berhasil "bermain pikiran" dengan Superman,akhirnya Superman tidak segan, dengan rasa balas dendam akibat trauma, membunuh Joker dengan kejam.
Peristiwa Superman membunuh Joker menjadi titik awal Superman, yang banyak orang menjadi simbol harapan, menjadi simbol ketakutan, mendeklerasikan rezim "One Earth". Superman yakin dengam mendirikan rezim yang beranggotakan para pahlwan Justice League tentu membawa dunia menjadi lebih aman, namun pelaksanaannya sangatlah semena-mena.
Hal ini juga hubungan Superman dan Batman menjadi tidak baik, Batman memang memiliki karakter dan integritas "Not to Kill" dan melihat sikap Superman sudah melebihi batas nilai-nilai kemanusiaan. Batman, sebaliknya berpendapat bahwa sikap dan aksi Superman bukan membuat dunia aman dan sejahtera,muncul rasa ketakutan diantara masyarakat dunia dan beberapa anggota rezim Superman, yang dimana menurut Batman bukan kedamaian yang sesungguhnya.
Akhirnya Batman membuat semacam kelompok perlawanan "Insurgency" yang beranggotakan beberapa bekas Justice League yang "mengundurkan diri" dan beberapa penjahat, WAIT What ??? yap  betul beberapa penjahat seperti Harley Quinn dan Lex Luthor. Loh mereka kan penjahat ?? kenapa Batman mau merekrut penjahat ?? Untuk lebih tahu lagi..MAINKAN VIDEO GAME-NYA :)
Langsung saja saya membahas game selanjutnya, yaitu "Marvel Ultimate Alliance 2". Berlatar belakang tragedi di kota Stamford yang mengakibatkan 600 juta jiwa melayang akibat kecerobohan para superhero. Mendengar hal tersebut pemerintah membuat "Superhero Registration Act" semacam undang-undang yang mengatur kewenangan superhero dalam menggunakan kekuatannya, seperti di Amerika Serikat dengan undang-undang NFA nya yang mengatur tentang kepemilikan senjata.
Balik lagi..... Undang-undang yang mengatur superhero tersebut bertujuan untuk meminimalisir dampak akibat aksi heroik para superhero, namun hal tersebut mengakibatkan para superhero berada dalam pengawasan ketat oleh pemerintah dan tidak boleh bertindak semena-mena, meskipun ada kondisi yang memaksa.
Hal tersebut membuat dua tokoh yang memiliki pengaruh yang besar, "Iron Man" Tony Stark dan "Captain America" Steve Rogers berselisih. Pada akhirnya Tony Stark setuju dan menandatangani undang-undang ini karena akan tumbuh rasa kepercayaan dari publik dengan keberadaan superhero.Â
Sedangkan Steve Rogers menolak dengan alasan undang-undang tersebut akan memperhambat kinerja superhero dalam kondisi yang memaksa, sehingga prioritas yang harus diselesaikan atau diselamatkan bisa berujung kegagalan. Meskipun kedua tokoh tersebut menginginkan perdamaian, namun kedua tokoh tersebut memiliki cara yang berbeda. Tony Stark lebih menyukai perdamaian melalui ORDER, sedangkan Steve Rogers lebih condong Freedom with Responsibility.
Nasib buruk menimpa lagi oleh Steve Rogers karena dia dan beberapa superhero lainnya yang tidak menandatangani undang-undang tersebut akan dicap sebagai buronan dan kriminal dan diperbolehkan menangkap ditempat dengan segala cara apapun karena dianggap ancaman nasional. Mendengar hal tersebut, Steve Rogers dan beberapa superhero lainnya tidak terima dengan sikap pemerintah.
Steve merasa sikap tersebut menjadikan pemerintah dan superhero pro-regist sebagai rezim ditaktor dan melanggar, bagi Steve Rogers sendiri, nilai-nilai yang membentuk negara Amerika, yaitu Kebebasan atau Liberty dan konflik superhero dimulai, Pro-Regist vs Anti-Regist.
Langsung saja, karena kepanjangan dan memang salah satu event paling seru dan juga, bagi saya sendiri ada nilai dan moral penting, yang sebenarnya bisa kita rasakan tanpa sadar. Kedua cerita tersebut memaksa peran semua tokoh dari semua pihak untuk melihatkan sisi gelap yang paling dalam dan paling buruk.
Semua sifat dan pemikiran idealis masing-masing tokoh terpaksa berubah karena emosional dari masing-masing tokoh yang tidak dapat dikontrol. Lihat saja kemarahan Superman mengakibatkan dunia harus tunduk kepadanya, atau trauma yang dialami pemerintah dan Pro-Regist superhero sehingga membuat peraturan yang melanggar hak-hak pribadi.Â
Memang emosional adalah sifat alami manusia, tapi akan berbahaya jika tidak tahu bagaimana mengatasinya, bahkan akan mengubah karakter diri kita sendiri. Meskipun hanya sebentar, jika perbuatan kita yang sangat buruk karena masalah emosional tentu akan berdampak pada lingkungan sekitar. Saya tidak berkata bahwa seseorang yang emosional adalah orang yang memiliki gambaran buruk, tidak, namun kita sendiri juga haru tahu bagaimana menghadapi seseorang yang emosional.
Tulisan pertama saya hehe mohon maaf jika kurang mengerti atau tidak tahu apa maksud saya dalam tulisan. Dan juga mohon maaf jika banyak kesalahan. Tulisan ini adalah pendapat saya tentang nilai dan moral paling buruk dari seseorang jika tidak mampu diatasi, berdasarkan dari video game yang saya mainkan.
Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H