Mohon tunggu...
Ida Lumangge S
Ida Lumangge S Mohon Tunggu... Buruh - IRT

Pemain!, Karena tak seorangpun dalam hidup ini yang jadi penonton.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Mata Ibu

23 Desember 2021   20:39 Diperbarui: 23 Desember 2021   20:43 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tatapannya yang teduh

Tempat aku melabuhkan rindu

Dan sejuknya

Seumpama oase di gurun kehidupanku

Sepeninggal Ayah

Keteduhan itu kini jadi amarah

Yang setiap saat membara

Dan siap membakar siapa saja

Dimata itu

Tak lagi kulabuhkan rindu

Oase yang dulu kudapati padanya

Tersisa genangan hujan air mata

Sepeninggal Ayah

Dimata ibu berlabuh

Angkara murka yang mematikan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun