Tatapannya yang teduh
Tempat aku melabuhkan rindu
Dan sejuknya
Seumpama oase di gurun kehidupanku
Sepeninggal Ayah
Keteduhan itu kini jadi amarah
Yang setiap saat membara
Dan siap membakar siapa saja
Dimata itu
Tak lagi kulabuhkan rindu
Oase yang dulu kudapati padanya
Tersisa genangan hujan air mata
Sepeninggal Ayah
Dimata ibu berlabuh
Angkara murka yang mematikan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!