Mohon tunggu...
Ida Lumangge S
Ida Lumangge S Mohon Tunggu... Buruh - IRT

Pemain!, Karena tak seorangpun dalam hidup ini yang jadi penonton.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Mengubah Tujuan, Kegiatan Berolahraga Menjadi Lebih Santai

21 September 2016   15:38 Diperbarui: 21 September 2016   15:56 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendengar kata berolahraga, seketika kita akan membayangkan bangun lebih pagi, badan pegal – pegal setelah angkat beban, capek, dan bermacam alasan lain sehingga kita mengurungkan niat untuk tetap aktif bergerak

Mengubah Tujuan

Di awal bulan Pebruari kemaren, saya merasakan perubahan berat badan yang mulai meningkat. Baju – baju yang dulunya berukuran M sekarang kudu diganti ke ukuran XL. Selain itu, saya merasa cepat lelah dan ngos – ngosan saat berjalan di tangga kantor. Menyadari ada yang sudah tidak beres, saya memutuskan untuk menjadi member di salah satu tempat kebugaran dekat dengan tempatku tinggal. “ Pokoknya saya harus kembali ke size M dan akan dengan bangga memamerkan hasil olah tubuh “ pikirku. Saya menghabiskan waktu berolahraga di tempat kebugaran itu selama dua jam setiap hari. Hingga di bulan ketiga saya menyadari bahwa tubuhku tidak juga mengalami perubahan apa – apa. Bosan, capek,  akhirnya kuputuskan untuk berhenti. Saya pun tergerak untuk mencari tahu dimana letak kesalahannya.

  • Prinsipku yang penting bergerak, berkeringat banyak dan bakar kalori yang banyak. Padahal berkeringat tidak selalu membuktikan bahwa kita telah membakar kalori yang banyak
  • Motivasi ku adalah untuk mengubah ukuran tubuh menjadi lebih ramping. Bonus sehatnya bagiku adalah yang nomor kesekian. Akhirnya ketika ukuran belum juga mengecil, aku menjadi tidak semangat

Menyadari kesalahan itu, akhirnya aku mengubah tujuan untuk tubuh yang lebih sehat, serta melakukan aktifitas olahraga yang lebih santai dan menyenangkan.

Kegiatan Olahraga yang Santai Sekaligus Menyenangkan

  • Berjalan kaki

Berjalan kaki paling sedikitnya dua puluh atau tiga puluh menit setiap pagi di sekitaran tempat saya tinggal. Merasa terbebani dengan bangun lebih pagi, saya malah terkadang melakukannya saat matahari telah menunjukkan sinarnya. Hitung – hitung untuk memperoleh asupan vitamin D

  • Tarik Nafas

Saat berjalan kaki mengintari sekitar, tak lupa saya melakukan gerakan tarik nafas yang dalam. Menarik nafas yang dalam dapat merelaksasi perut dan mengeluarkan hormon endorphin yang bisa memberikan rasa rileks pada otot.

  • Melakukan Peregangan /Stretching

Karena pekerjaan lebih banyak menuntut saya untuk duduk, maka seringkali otot – otot menjadi kaku. Saya mengambil jeda sedikitnya lima menit untuk melakukan peregangan. Biasanya setiap per dua jam.

  • Menari di iringi musik

Saya sangat menyukai jenis musik yang tenang. Karenanya seringkali sepulang kerja, saya menyetel musik dan melakukan tarian. Tarian simple saja, yang penting tubuh saya bergerak dan pikiran menjadi segar. Menari dipercaya, mampu meningkatkan kemampuan jantung, dan juga dapat melenturkan otot – otot loh teman.

  • Olahraga bersama teman

Berolahraga sendirian terkadang membosankan. Maka di Sabtu dan Minggu saya rajin menyambangi kamar salah seorang temanku, untuk mengajaknya jalan pagi mengintari kawasan kami tinggal

Hasilnya kini saya merasa lebih enjoy dalam berolahraga, tanpa terbeban untuk segera menjadi ramping. Tetap melakukan aktifitas sehat yang menyenangkan, maka bonus menjadi ramping lambat laun akan menyusul.  

https://twitter.com/AnggeIda & https://www.facebook.com/Ida.Ang.Ge

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun