Mendengar kata berolahraga, seketika kita akan membayangkan bangun lebih pagi, badan pegal – pegal setelah angkat beban, capek, dan bermacam alasan lain sehingga kita mengurungkan niat untuk tetap aktif bergerak
Mengubah Tujuan
Di awal bulan Pebruari kemaren, saya merasakan perubahan berat badan yang mulai meningkat. Baju – baju yang dulunya berukuran M sekarang kudu diganti ke ukuran XL. Selain itu, saya merasa cepat lelah dan ngos – ngosan saat berjalan di tangga kantor. Menyadari ada yang sudah tidak beres, saya memutuskan untuk menjadi member di salah satu tempat kebugaran dekat dengan tempatku tinggal. “ Pokoknya saya harus kembali ke size M dan akan dengan bangga memamerkan hasil olah tubuh “ pikirku. Saya menghabiskan waktu berolahraga di tempat kebugaran itu selama dua jam setiap hari. Hingga di bulan ketiga saya menyadari bahwa tubuhku tidak juga mengalami perubahan apa – apa. Bosan, capek,  akhirnya kuputuskan untuk berhenti. Saya pun tergerak untuk mencari tahu dimana letak kesalahannya.
- Prinsipku yang penting bergerak, berkeringat banyak dan bakar kalori yang banyak. Padahal berkeringat tidak selalu membuktikan bahwa kita telah membakar kalori yang banyak
- Motivasi ku adalah untuk mengubah ukuran tubuh menjadi lebih ramping. Bonus sehatnya bagiku adalah yang nomor kesekian. Akhirnya ketika ukuran belum juga mengecil, aku menjadi tidak semangat
Menyadari kesalahan itu, akhirnya aku mengubah tujuan untuk tubuh yang lebih sehat, serta melakukan aktifitas olahraga yang lebih santai dan menyenangkan.
Kegiatan Olahraga yang Santai Sekaligus Menyenangkan
- Berjalan kaki
Berjalan kaki paling sedikitnya dua puluh atau tiga puluh menit setiap pagi di sekitaran tempat saya tinggal. Merasa terbebani dengan bangun lebih pagi, saya malah terkadang melakukannya saat matahari telah menunjukkan sinarnya. Hitung – hitung untuk memperoleh asupan vitamin D
- Tarik Nafas
Saat berjalan kaki mengintari sekitar, tak lupa saya melakukan gerakan tarik nafas yang dalam. Menarik nafas yang dalam dapat merelaksasi perut dan mengeluarkan hormon endorphin yang bisa memberikan rasa rileks pada otot.
- Melakukan Peregangan /Stretching
Karena pekerjaan lebih banyak menuntut saya untuk duduk, maka seringkali otot – otot menjadi kaku. Saya mengambil jeda sedikitnya lima menit untuk melakukan peregangan. Biasanya setiap per dua jam.
- Menari di iringi musik
Saya sangat menyukai jenis musik yang tenang. Karenanya seringkali sepulang kerja, saya menyetel musik dan melakukan tarian. Tarian simple saja, yang penting tubuh saya bergerak dan pikiran menjadi segar. Menari dipercaya, mampu meningkatkan kemampuan jantung, dan juga dapat melenturkan otot – otot loh teman.
- Olahraga bersama teman
Berolahraga sendirian terkadang membosankan. Maka di Sabtu dan Minggu saya rajin menyambangi kamar salah seorang temanku, untuk mengajaknya jalan pagi mengintari kawasan kami tinggal
Hasilnya kini saya merasa lebih enjoy dalam berolahraga, tanpa terbeban untuk segera menjadi ramping. Tetap melakukan aktifitas sehat yang menyenangkan, maka bonus menjadi ramping lambat laun akan menyusul. Â
https://twitter.com/AnggeIda & https://www.facebook.com/Ida.Ang.Ge
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H