Mohon tunggu...
Ida Lumangge S
Ida Lumangge S Mohon Tunggu... Buruh - IRT

Pemain!, Karena tak seorangpun dalam hidup ini yang jadi penonton.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan Penunggu Senja

23 Juli 2016   14:30 Diperbarui: 23 Juli 2016   14:31 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kulihat dia duduk termenung

Seakan menanti akan sesuatu

Yang entah siapa dan entah darimana

Setiap senja turun

Dia pasti kembali, perempuan itu

Dengan pandangan harap pada senja

“ Dimanakah gerangan sang pujaan hati?”

Kekasih yang dinanti

Berjanji akan kembali, sebelum senja berlalu

Namun ribuan senja sudah berlalu

Janji…janji hanya tinggal janji

Perempuan itu kembali termenung

Berharap senja memberinya janji

Menyingkap gelap dengan pagi

Memberi embun pada dedaunan

“Perempuan Penunggu Senja”

Begitulah aku memanggilnya

Pernah suatu kali aku bertanya

“Mengapa selalu menunggu senja?”

Perempuan itu menoleh

Aku terkejut

Lalu pingsan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun