Dipandanginya aku. “Hmm,,ini dia yang saya inginkan” gumamnya
Dibalurinya aku dengan minyak, dilukis dengan indah
Lalu dibawahnya aku ke pembakaran
Panasnya api telah mengubahku menjadi antik
Sang Penjunan tersenyum senang
Diletakkannya aku di sudut istana yang megah
Ditangan Sang Penjunan aku menjadi bernilai
Dari seonggok tanah yang tak berarti
Dibentuknya aku menjadi indah
Seturut inginnya aku diciptakan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!