Mohon tunggu...
Ida Lumangge S
Ida Lumangge S Mohon Tunggu... Buruh - IRT

Pemain!, Karena tak seorangpun dalam hidup ini yang jadi penonton.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[KC] Sebelum Terlambat

2 Oktober 2015   09:52 Diperbarui: 2 Oktober 2015   10:20 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

  Ida Lumangge S no 21

"Sesungguhnya dia ada di dekatmu"

"Tapi kau tak pernah menyadari itu"

"Dia s'lalu menunggumu untuk nyatakan cinta"

"Sesungguhnya dia adalah diriku"

"Lebih dari sekedar teman dekatmu"

Ringtone ponselku berhasil membuat konsentrasiku buyar. Sebuah nama terpampang jelas di layarnya. Hmm,,,sahabat tersayangku Jermaine. Segera kuangkat dan menyapa dengan hati riuh tak karuan. Detak jantungku tak pernah bisa kuredam saat berbicara dengannya. Namun, demi persahabatan rasa itu saya simpan rapi di sudut hati paling dalam.

"Hallo Tuan Stranger, ada yang bisa saya banting?" hehe....

"Iya Nona Ring Ring, pulang kantor jam berapa nih?"

"Sebentar lagi, saya kerja sampai jam 1 an kalau Sabtu"

"Hmm,,,kalau tidak sibuk, kita ketemuan di Mall Nagoya Hill yuks!. Saya sedang menuju kesana nih"

" Tawaran menarik tuh!. Sekalian nonton jika ada film yang kita suka"

" Yups,,,sampai ketemu disana ya"

"Ok"

Bercerita tentang sahabatku Jermaine ini, memang tidak ada yang terlalu spesial. Sebagaimana umumnya pria, dia juga terkadang menyebalkan, egois, cerewet. Apalagi jika saya ajak nemanin belanja. Menurutnya menemani wanita belanja adalah kegiatan yang paling menyebalkan. Cuma beda harga Rp.1000 rupiah saja, bisa berkeliling dari satu toko ke toko yang lain. Intinya, menurut dia wanita itu terlalu ribet. Saya dan dia sering berdebat kusir hanya karena masalah tawar menawar harga. Akan tetapi karena pertemanan yang sudah lama semenjak dari bangku kuliah, membuat kami saling mengerti satu sama lain.

Banyak hal yang kami lakukan bersama. Mulai dari duduk berdampingan di kelas perkuliahan, menyusun skripsi bersama, ke kantin bersama. Hingga teman teman di kampus berusaha ngomporin agar kami mengubah status dari teman menjadi pacar. Saya dan Jermaine hanya tersenyum menanggapi permintaan teman teman. Senyuman saya lebih kepada "iya, maunya sih begitu". Tapi entah dengan senyuman Jermaine. Saya selalu sulit mengartikan semua perhatian maupun senyumannya. Dia sedikit misterius dengan hal yang berkaitan dengan cinta. Walau sudah bersahabat sangat lama, saya tidak pernah berani bertanya apakah dia sudah memiliki tambatan hati.

Di awal persahabatan kami ada berlima, ada Linda, Rangga dan Febri. Namun dikarenakan mereka sudah menikah, intensitas untuk ngumpul bersama itu menjadi jarang. Membiarkan kami singel sejati pergi berdua kemana mana. Sekilas memang, kami terlihat seperti pasangan. Tapi kenyataannya kami hanyalah teman terpendam rasa.

"Ting,,,tong,,,!" sebuah pesan masuk. Segera kubuka ponselku. " Posisi sudah dimana Nona Ring Ring?"

"Saya sudah di pintu masuk, kamu posisi dimana?" balasku.

"Kedai Uncle Yang!, mau saya di pesanin kopi sekalian?'

"Ya, kopi O dengan sedikit gula"

Saya bergegas menuju lift dan menekan tombol angka 3. Lantai dimana "Kedai Uncle Yang" berada.

"Hei Tuan Stranger sudah lama menunggu?" tanyaku sembari menarik kursi dan mengambil posisi duduk berhadapan

"Lumayan, kalau hitungan lembur kamu sudah harus bayar saya Rp. 50,000" candanya

"Dasar pria matre!" hehe,,,

Tak terasa dua jam sudah kami duduk dan bercerita di kedai ini. Berbagai topik sudah kami bahas. Sehingga serasa kehabisan topik. Ups!,,saya harus memulai cerita bohong yang kurencanakan ke Jermaine. Rencana akan pindahnya saya ke Jakarta. Tepatnya sih Desember mendatang.

"Desember liburan kemana nih?" tanyaku

"Sepertinya tidak. Karena saya baru penempatan, jadi cuti tahunan belum dapat". " Kamu sendiri?" lanjutnya.

" Desember ini akan menjadi bulan terakhir ku tinggal di Batam. Saya memutuskan pindah ke Jakarta!"

"Apa?? bukan nya dari dulu kamu tak ingin tinggal di Jakarta?"

"Iya betul, mau ikut tunangan saya" jawabku asal.

"Kamu mengarang cerita nih Nona Ring Ring, sejak kapan kamu punya tunangan heh?". Jermaine menertawakanku.

" Yang aku tahu, kamu lebih banyak menghabiskan waktu dengan sahabat mu ini, bahkan dalam riwayat panggilan telpon mu bisa dipastikan namaku lah yang paling sering muncul".

"Betul Jer,,,saya memang tidak pernah cerita pada siapapun mengenai dia". lanjutku dengan penuh percaya diri. (Aktingku makin sempurna)

" Ohh begitu?" Ekspresi Jermaine tiba - tiba berubah.

Saya terdiam. Namun kok jadi merasa bersalah ya?. Bukankah hal itu yang kuinginkan?. Memancing reaksi Jermaine?.

###

Sejak pertemuan terakhir itu, Jermaine tidak lagi menghubungi ataupun mengajakku nongkrong. Saya masih berharap bisa bertemu dan menjelaskan semua kebohongan ini. Tapi Jermaine malah semakin menjauh. Terlanjur sedih, saya putuskan untuk mengiyakan permintaan si Bos untuk menangani proyek di Jakarta. Karena pesan atau pun telpon ku tak lagi berbalas, ku kirimkan surel ke alamat emailnya. Harapku dia akan hadir walau di detik detik terakhir keberangkatanku.

"Perhatian!"

."Penumpang pesawat Garuda Indonesia GA 150 tujuan Jakarta dipersilahkan untuk naik pesawat melalui pintu 1E".

"Terimakasih!"

Jermaine tidak datang!. Burung besi ini bersiap membawaku pergi dari Batam menuju Jakarta yang angkuh. Seangkuh hatiku yang malu untuk mengatakan bahwa aku mencintai Jermaine. Ideku agar Jermaine menunjukkan rasa cintanya juga berantakan.

Kubuka ponselku, berharap ada pesan masuk darinya.

"Sebaiknya, kalau sudah dipesawat ponsel tidak di aktifkan mbak" suara berat di sebelahku mengingatkan.

"Baik Mas!". Eitss,,,kok sepertinya saya mengenali suaranya

"Jermainee,,,kok kamu,,,

Jermaine meletakkan jemarinya di bibirku. " Saya mengejar calon tunanganku yang hendak berangkat ke Jakarta"

"Saya tak mau kehilangan dia hanya karena menunggu siapa yang lebih dulu menyatakan cinta". "Dan sebelum semuanya terlambat, sebaiknya saya segera meraih hatinya".

Saya terharu!. Jermaine, sikapmu selalu sulit kumengerti!.

 

NB : - Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community (http://www.kompasiana.com/androgini)

       -  Silahkan bergabung di group FB Fiksiana Community (https://www.facebook.com/groups/175201439229892/)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun