Mohon tunggu...
Lulut Istuning Banowati
Lulut Istuning Banowati Mohon Tunggu... Guru - Guru BK SMKN 3 Jombang

Berusaha menjadi manusia yang lebih baik dengan berusaha yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice Menggunakan Metode STAR Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa dalam Layanan Konseling Individu

24 Januari 2023   14:26 Diperbarui: 24 Januari 2023   14:31 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Layanan Konseling Individu dengan tujuan yang ingin dicapai peserta didik mampu menentukan langkah-langkah untuk mendapatkan teman akrab.

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah :
Didasari hasil dari sebaran DCM pada bidang sosial pada pernyataan no 117 yaitu "saya ingin mendapatkan teman akrab" didapat hasil sebesar 34,3 % dari 35 siswa. Dilanjutkan dari hasil observasi terdapat salah satu peserta didik menyatakan bahwa dia membutuhkan teman akrab yang mampu memahami dirinya, dan peserta didik tersebut adalah siswa pendiam pada kelas tersebut.


Mengapa Praktik ini penting untuk dibagikan :
Karena pada layanan konseling individu dengan menggunakan pendekatan Realita ini sekiranya mampu menjadi referensi atau rujukan bagi guru bimbingan dan konseling lain dalam menangani permasalahan yang sama.


Peran dan tanggung jawab dalam praktik ini yaitu :
Peran saya sebagai guru bimbingan dan konseling adalah menjadi fasilitator bagi peserta didik saat pelaksaan konseling dengan mempersiapkan materi dan bahan layanan konseling. Guru bimbingan dan konseling juga mempunyai tanggung jawab untuk membantu peserta didik dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi, agar peserta didik mampu beradaptasi dan bersosialisasi dengan baik hingga tercapai tujuan dari konseling.


Tantangan untuk mencapai tujuan adalah :
Sebelum mengikuti PPG, guru bimbingan konseling masih belum memahami dan menguasai dengan baik mengenai strategi atau teknik-teknik kenseling dengan baik, karena selama ini proses konseling lebih didominasi nasihat dari guru bimbingan konseling.


Pihak yang terlibat adalah :
1. Peserta didik
2. Teman sejawat yaitu Guru BK, Wali kelas, Guru Mapel, Kepala program keahlian
3. Kepala sekolah


Langkah-langkah/ strategi yang dilakukan dalam menghadapi tantangan adalah :
Dalam pelaksanaan konseling individu pada siklus 1 saya menggunakan pendekatan Realita dengan langkah WDEP yaitu :
1. Wants yaitu mengungkap apa menjadi permasalahan yang dihadapi peserta didik
2. Doing yaitu menanyakan peserta didik tentang langkah apa saja yang sudah dilakukan dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi
3. Evaluation yaitu membantu peserta didik untuk menilai kelebihan dan kemampuan yang ada pada dirinya
4. Planing yaitu membantu peserta didik mampu merencanakan tindakan yang bertanggung jawab agar tercapai tujuan konseling
Memberikan penguatan dan motivasi kepada peserta didik agar lebih membuka diri dan percaya diri dalam menyampaikan permasalahan yang dihadapi pada saat layanan berlangsung
Menata ruangan konseling dengan senyaman mungkin agar proses konseling berjalan dengan baik


Yang terlibat dalam proses adalah :
Guru bimbingan dan konseling, Peserta didik, teman sejawat


Sumber daya / materi yang diperlukan :
Media alat tulis, lembar hasil proses dan lembar hasil evaluasi, gadget

Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan yaitu :
Guru bimbingan dan konseling mempunyai pengalaman yang baik dengan terlaksananya konseling individu hingga kegiatan layanan dapat dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan peserta didik dapat mengungkapkan apa yang menjadi penyebab akan masalah yang dialami hingga dapat memahami serta mengambil keputusan akan langkah yang harus dilakukan.


Keefektifan hasil :
Hasil dari konseling individu ini sangat efektif, berdasar respon dari teman sekelas, wali kelas dan atasan, hal tersebut tampak pada perkembangan peserta didik yang semakin mampu untuk berkomunikasi dengan baik, mampu beradaptasi dan bersosialisasi dengan teman-teman sekelasnya.


Respon orang lain terkait strategi yang dilakukan :
Respon dari peserta didik sangat positif karena dengan layanan konseling individu yang diberikan, peserta didik merasa terbantu dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
Respon dari atasan dan teman sejawat juga sangat baik, dengan memberikan motivasi dan dukungan untuk pelaksanaan kegiatan layanan dan bimbingan selanjutnya.


Faktor keberhasilan :
Pada proses setelah konseling dilaksanakan, peserta didik tampak lebih mampu mandiri dalam melakukan pemecahan masalah, peserta didik juga sudah mampu mengetahui cara pengambilan keputusan melalui konseling individu, peserta didik juga tampak dapat mengembangkan perilaku yang lebih positif setelah pelaksanan konseling individu, ditunjukkan pula dari respon teman sekelas juga dari guru mapel yang sudah melihat perubahan sikap dari peserta didik.


Pembelajaran dari keseluruhan proses :
Guru bimbingan dan konseling semakin mampu memilih teknik dan pendekatan yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi konseli saat melaksanakan layanan konseling, dan harus mengembangkan diri dengan menyesuaikan kondisi terkini agar tercapai kegiatan layanan yang sesuai sehingga membawa dampak yang baik bagi peserta didik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun