Mohon tunggu...
LuluNursa
LuluNursa Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Saya seorang mahasiswa dari dua universitas di Jogja yakni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Backpacker Jogja Explore Bandung, 14 Destinasi Wisata Terlalap dalam 4 Hari! Caranya?

3 Januari 2016   20:00 Diperbarui: 3 Januari 2016   21:25 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebenarnya kami benar-benar bingung karena di hari pertama di Bandung belum ada rencana mau kemana. Untungnya di perjalanan kami mendapat kenalan seorang mahasiswa Unpad, dan menawarkan tempat tinggal sementara. Ternyata dia tinggal di sekretariat Masjid Unpad. Dari pada kocar-kacir di kota, saya menerima tawarannya karena memang benar-benar butuh tempat untuk istirahat. Kami bertiga berangkat ke Unpad dengan Damri.

Sampai di Unpad, niatnya mau istirahat kami malah diajak keliling ke tempat-tempat bersejarah di sekeliling kota dengan jalan kaki. Baru saja sampai, belum sempat istirahat langsung diajakin ngacir. Exstream bener pokoknya. Haha

Tempat pertama yang kami datangi adalah Monumen Perjuangan. Sebuah bangunan putih yang ditengahnya terdapat logo pancasila. Bagi teman-teman yang sering melihat film “Preman Pensiun” pasti tahu tempat ini. Tempat ini sering dijadikan lokasi shooting. Di seputaran monumen terdapat taman yang biasanya digunakan untuk jogging dan bermain bola. Di taman ini tidak hanya diramaikan oleh anak-anak muda, namun juga mereka yang sudah berumur.

Kemudian kami melanjutkan jalan kaki menuju Museum Geologi. Di dalamnya terdapat replika-replika unik seperti replika dinosaurus yang besarnya menjulang sampai hampir atap gedung. Setelah puas berfoto-foto di Museum Geologi, kami lanjut ke Gedung Sate. Sejak tahun 1980 dikenal dengan sebutan Kantor Gubernur karena sebagai pusat kegiatan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang sebelumnya Pemerintahaan Provinsi Jawa Barat menempati Gedung Kerta Mukti di Jalan Braga Bandung. Di depan gedung terdapat taman yang lumayan luas disertai dengan air mancur yang tingginya hampir menyamai gedung.

Kami lanjut jalan ke Taman Lansia. Taman yang sengaja disediakan pemerintah Bandung untuk mereka yang sudah berumur. Namanya memang Taman Lansia, namun yang berkunjung ke tempat ini dari berbagai kalangan usia. Mulai dari anak-anak hingga remaja. Taman yang lumayan luas dan begitu rindang. Taman ini berada di tengah kota. Cocok untuk bersantai, istirahat sejenak menghindari padat dan macetnya kota Bandung.

Hari pertama di Bandung yang cukup melelahkan. Belum sempat istirahat langsung tancap jalan jauh. Ditemani orang baru suasana pun baru. Terimakasih mas Dudum atas tumpangannya :D

Selepas magrib kami sudah sampai di Sekretariat Masjid Unpad. Istirahat sebentar, kurang lebih jam 9 malam saya berjalan keluar berdua dengan teman saya. Niatnya mau cari makan, karena masih kenyang kami pun memutuskan untuk membeli milkshake dan nongkrong sebentar sambil menikmati suasana malam di kota Bandung. Setelah milkshake habis, kami lanjut nongkrong di Monumen Perjuangan. Di hari pertama ini, tidak banyak budget yang dikeluarkan. Karena niat kita memang backpacker-an, meng-explore destinasi wisata di Bandung dengan dana yang bisa dibilang benar-benar mepet! Istilah kerennya, “Just Follow The Wind Blows”. Yap. Kita hanya mengikuti kemana angin bertiup, berusaha menentukan takdir saya sendiri dengan segala keterbatasan. kalau kata motivator yang kebetulan teman bisnis saya sering bilang di seminarnya, “The Power Of Kepepet”. Kepepet merupakan istilah orang jawa yang artinya terdesak. Apapun dan bagaimana pun keadaannya, kalau kita benar-benar niat dan mau berusaha untuk mendapatkannya pasti akan terwujud. Seberapa terdesaknya, saya dan teman saya tetap menikmatinya.

Lelah di hari pertama, alhasil di hari kedua saya jadi kebo sementara teman-teman. Jam sepuluh pagi baru bangun tidur. Setelah bangun pagi, saya berunding menentukan tempat berkunjung selanjutnya. Karena salah seorang rekan baru ada acara pramuka di Kwarda Jawa Barat, kami memutuskan untuk menyusulnya. Niatnya silaturahmi, sekalian cari pinjaman motor kalau ada. Hehe

Jam dua siang kami berangkat ke Kwarda dengan angkutan kota. Cukup murah, kami hanya membayar Rp 7000,00 rupiah saja untuk dua orang. Angkutan kota pun berhenti di perempatan yang berjarak 2,3 kilometer dari Kwarda. Daripada naik angkutan dan harus bayar lagi, kami memutuskan untuk jalan kaki sambil makan biskuit di sepanjang jalan. Enam belas menit berjalan dan akhirnya saya sampai di Kwarda. Saat saya tiba, ternyata teman saya baru saja balik ke rumahnya. Alhasil saya nunggu sampai selepas maghrib. Untuk mengisi kegabutan, saya pun karaoke bersama teman-teman yang lain. Kebetulan mereka lagi sibuk-sibuknya check sound, mempersiapkan acara semacam technical meeting dan saya ikut nimbrung. Hehe

Saat teman-teman lagi TM, saya hanya diam di dalam kantor layaknya alien. Jenuh tidak dapat dihindari. Saya memutuskan untuk berjalan keluar gedung dan menemukan sekumpulan orang yang lagi sibuk mempersiapkan acara. Ternyata itu adalah acara milik warga sekitar. Semacam malam keakraban antar warga RT. Saya pun bergabung dan ngobrol-ngobrol sebentar dengan ibu-ibu dan pemuda-pemuda disana. Acara dimulai jam tujuh malam. Saya diminta untuk bergabung, tapi karena malamnya saya harus keluar mengelilingi kota dengan teman saya. Saya pun pamit. Kembali ke Kwarda dan langsung ikut perjamuan disana. Lumayan buat ngisi perut yang seharian sudah kosong.

Pukul tujuh malam saya ngacir keluar dengan motor pinjaman dari teman saya. Yeaayyyy! Akhirnya dapat motor juga. Kami menuju Alun-alun Bandung dan ikut Car Free Day Night. Menyenangkan gabung ditengah orang jalan di sepanjang jalan Asia-Afrika. Lalu kami bersantai di tengah Alun-alun, duduk di rumput sintetis, bercengkrama dan tentunya selfie. Hehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun