Mohon tunggu...
Lulu Nayiroh
Lulu Nayiroh Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Allah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Daring, Seberapa Peduli dengan Para Guru atau Pengajar?

17 November 2020   01:45 Diperbarui: 17 November 2020   02:05 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pandemi Covid-19, sejak munculnya pandemi covid-19 (Corona Virus Disease-19) beberapa aktivitas di Indonesia bahkan di dunia terhambat dari mulai menerapkan lockdown, work from home (WFH) untuk perusahaan-perusahaan atau pabrik bahkan beberapa jumlah produksi-produksi di indonesia sempat juga mulai adanya pengurangan bahkan ada juga beberapa pegawai mengalami PHK.

Nah, adapun beberapa kasus yang mungkin sangat terdampak adanya pandemi Covid-19 ini adalah salah satunya di bidang pendidikan. Adapun puncak dari pandemi Covid-19 ini mengharuskan seluruh sektor pendidikan baik tingkat SD, SMP, SMA di liburkan.  

Pendidikan merupakan salah satu bidang kegiatan yang terdampak dengan adanya pandemi covid-19 ini selain teknologi, ekonomi, politik, dan kesehatan. Mungkin kalian juga sering dengar nih beberapa Keluh kesah dari orang tua atau walimurid yang memiliki anak masih usia sekolah , entah itu dari tingkat SD, SMP, SMA bahkan tingkat perguruan tinggi.

Mungkin untuk beberapa sekolah yang di luar kota, atau yang memiliki fasilitas dan infrastrukturnya cukup memadai untuk kegiatan belajar mengajar secara online learning mereka ga akan terlalu kaget untuk mengganti sistem pembelajarannya lewat online learning.

Cuma, beda lagi nih kalo untuk sekolah-sekolah yang memang tidak ada sistem atau fasilitas yang mendukung untuk kegiatan belajar mengajar secara online learning. Mereka akan merasa kesusahan atau merasa bingung untuk mengganti sistem pembelajarannya, apalagi dilihat dari sisi muridnya nih juga banyak keluhannya, contoh ketika mereka ga paham akan materinya bingung mau nanya kesiapa.

Dalam mengikuti kegiatan KKN dari rumah ini saya pribadi menemukan beberapa kasus tentang keluhan dari beberapa orangtua murid SDN, yang mengeluhkan tentang sistem pembelajaran online yang cukup membuat para orangtua stress.

Apalagi didesa saya ini termasuk daerah pegunungan yang bisa dibilang susah untuk menemukan jaringan internet yang bagus. Keluhan beberapa orang tua bermacam-macam, ada yang mengeluhkan kuota internetnya, tugas-tugas nya, dll.

Selain dari sisi orang tua dan murid, tentu seorang guru atau pengajar pun memiliki keluh kesah selama sistem pembelajaran melalui online learning ini. Pada kegiatan KKN ini, saya sendiri juga mendapatkan izin dan mendapat kesempatan untuk ikut serta dalam kegiatan sosial belajar mengajar di SDN yang ada di pemalang melalui Visit to home yang bertempat di salah satu guru SDN tersebut.

Sebenarnya, wajar sih mereka para orang tua mengeluhkan tentang sistem belajar mengajar secara online, karena sama halnya seperti saya sendiri sebagai mahasiswa yang notabenya sudah memiliki nalar yang bisa dibilang cukup pun masih merasakan kesulitannya mengikuti kegiatan pembelajaran secara online learning ini.

Tapi, apa kalian pernah berikir apakah mereka para guru, dosen atau bahkan pengajar yang lain tidak mengeluhkan kegiatan online  ini? Tak jarang beberapa orang mengabaikan akan hal itu, karena mereka terkadang para orang tua yang belum bisa memahami keadaan seorang guru atau pengajarnya pasti membebankan sepenuhnya kepada guru atau pengajar.

Justru adanya pandemi, peran orang tua sangat di butuhkan. Karena apa, mereka para orang tua memiliki peluang waktu lebih bersama anak-anaknya untuk kenal lebih dekat dan tau bagaimana perkembangan dan sudah sejauh mana anaknya memahami materi-materi pembelajarannya, sehingga kegiatan belajar tersebut itu tidak semuanya di tanggung oleh seorang guru.

"lah saya juga kadang greget mbak, ketika dikasihkan tugas yang ngisi malah orangtuanya, gimana anak mau ada perkembangan dalam belajarnya?" ucap Bu Susilawati selaku salah satu guru SDN di Pemalang.

Mungkin memang sebagian orang hanya terpusat pada keluh kesah orang tua murid yang memang meraka sebagai orang tau ada yang harus bekerja terlebih dahulu, atau bahkan mempersiapkan kegiatan rumah yang lainnya.

Namun bukan berarti untuk acuh tak acuh kepada anaknya dan membebankan sepenuhnya kepada para pengajar atau guru. Karena dalam masa pandemi ini memang segalanya terbatas, namun bukan untuk tidak saling peduli bukan?

Sebaiknya kita melihat tidak hanya dari sudut pandang orang tua dan murid saja yang mengeluhkan adanya sistem pembelajaran online ini, melainkan para pengajar jauh lebih berat tanggung jawabnya kepada para orang tua dan muridnya.

Untuk itu sebaiknya, para orang tua juga mulai intens dan protect dalam mengikuti pembelajaran secara online ini dan tetap dalam pantauan keluarga. Adanya orangtua juga sebagai motivasi anak untuk meningkatkan semangat belajar anak sehingga tidak terlalu membebankan sepenuhnya kepada guru atau pengajar di sekolah.

Menurut saya pribadi, dari pada mengeluhkan proses pembelajaran yang kurang maksimal, sudah seharusnya sebagai orang tua mampu untuk memberikan penanganan terbaik bagi pembelajaran anaknya. Segala upaya pasti akan dilakukan para pengajar atau guru untuk mencerdaskan muridnya.

Terkadang kita memang perlu mengevaluasi diri kita juga, karena mereka para pengajar juga memiliki tanggung jawab yang besar. Selain itu tugas seorang guru ya hanya pada saat sekolah saja, sedangkan orangtua justru memiliki waktu yang cukup lama bersama anak-anaknya, untuk itu sebaiknya jangan terlalu membebankan sepenuhnya kepada seorang pengajar, karena orang tua pun memiliki kewajiban untuk mencerdaskan putra putrinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun