Mohon tunggu...
AL Widyawan
AL Widyawan Mohon Tunggu... Administrasi - Praktisi HRD, konsultan dan trainer

Penyuka internet, membaca (filsafat, teologi, manajemen, fiksi), menulis, jalan-jalan, nongkrong makan, musik, sesekali berenang ala skin diving, belakangan mencoba light off road. Dan terakhir praktisi HRD, konsultan dan trainer

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sewindu FKUB Propinsi Jawa Timur

27 Oktober 2014   13:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:35 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Kelima, memfasilitasi pihak-pihak yang dirugikan dalam kasus konflik agama, mencarikan solusi, mendorong adanya jaminan keamanan, kehidupan kepada korban konflik agama.


Keenam, menginisiasi suatu etika publik dalam kehidupan beragama tentang apa yang harus dilakukan (do) dan apa yang sebaiknya tidak dilakukan (don’t), demi menghormati perbedaan agama dan menjaga kerukunan antar umat beragama.


Patut dicatat, dampak positif keberadaan FKUB bagi Gereja Katolik, secara internal terus melakukan animasi dan promosi agar berusaha menjadikan Gereja yang ramah dengan lingkungan sekitar dan karena sebagai sesama manusia, kita semua dipanggil hidup bersaudara. Animasi itu berupa dorongan untuk tidak takut bergaul atau berdialog dengan umat beragama lain, menghilangkan pikiran untung rugi dalam dialog dan menggerus sikap individualis yang masih bercokol dalam tubuh Gereja. Karena masih ada pihak internal yang kurang berani bergaul dengan umat beragama lain atau tidak menganggap penting relasi antar umat beragama. Padahal kehadiran sosok pastor, tokoh umat atau umat dirindukan hadir bersama dengan umat beragama lain. Kehadiran atau perjumpaan dengan umat beragama lain perlu dipandang sebagai yang menggembirakan, hal ini dirasakan umat bahkan umat beragama lain.


Berkenaan dengan dialog beberapa hal positif yang menonjol di paroki-paroki di wilayah Keuskupan Surabaya ialah dialog kehidupan, misalnya kegiatan sosial, perayaan hari besar agama, perlombaan olah raga, pentas seni, momen buka puasa, bakti sosial, penghijauan, koperasi dan penanggulangan bencana alam, yang dilakukan secara lintas agama.


Berkenaan dengan dialog kehidupan, setiap kegiatan sosial kemasyarakatan yang akan dilakukan oleh Gereja Katolik, tetap mengutamakan komunikasi bersama warga / tokoh masyarakat / agama sekitar, mengkomunikasikan dengan FKUB, memilih tempat netral, menghindari pemakaian undangan / kata-kata / simbol yang sensitif. Sementara dialog karya yang bersifat antar lembaga agama atau melibatkan ormas antar agama dan lembaga swadaya masyarakat masih perlu ditingkatkan. Termasuk, yang paling jarang dilakukan, ialah dialog teologis yang mengupas berbagai masalah kehidupan berbangsa dari perspektif lintas agama untuk saling memperkaya wawasan.


Gereja Katolik menyadari bahwa secara eksistensial, keberadaannya bersama mereka yang mempunyai agama yang berbeda dan hidup bersama-sama dalam sebuah masyarakat. Secara ideologis, Gereja mempunyai pandangan dan perhatian tidak untuk agamanya sendiri, tetapi juga terhadap agama yang lain.


Gereja Katolik memiliki sikap dasar, tidak menolak apa pun, yang dalam agama-agama itu serba benar dan suci. Dengan sikap hormat yang tulus, Gereja merenungkan cara-cara bertindak dan hidup, kaidah-kaidah serta ajaran-ajaran, yang memang dalam banyak hal berbeda dari apa yang diyakini dan diajarkannya sendiri, tetapi tidak jarang toh memantulkan sinar kebenaran, yang menerangi semua orang (Nostra Aetate, art. 2). Dalam situasi seperti ini pencarian dasar untuk hidup bersama menjadi imperatif. Agama-agama harus berdamai, bukan dalam arti merelativisasi perbedaan atau membangun satu agama universal, tetapi membangun satu iklim keterbukaan satu terhadap yang lain. Untuk membangun suatu iklim keterbukaan perlu melakukan dialog. Dan FKUB perlu terus mengusahakan terwujudnya persaudaraan sejati itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun