Tuk mengucapnya saja kau tak ingat
Bahkan mungkin tak terpikir
Sebuah kata “ Terimakasih “
Kepadanya yang telah melahirkanmu
Ntah kenapa kau akan membisu
Bahkan tak bergeming
Tuk hanya mengucapkan “ Maaf “
Kepadanya yang telah membesarkanmu
Terkadang air matanya adalah,
Tanda kebahagiaan yang tak terucap
Dan senyumnya adalah,
Tanda sakit yang mencoba untuk kuat
Tapi tetap saja kau tak mengerti
Dan bahkan tak akan pernah kau pahami
Liang luka yang sering diceritakannya lewat air mata
Sebelum aku menyesalinya…
Ibu, engkau adalah perahu tempat berlayar
Engkau adalah guru tempatku belajar sabar
Dan engkau adalah doa yang selalu membuatku tegar
Mungkin tidak sekarang, tapi..
Akan kubuat air mata ibu menitik
Bukan karena kekecewaan terhadapku
Tapi karena kebanggaan telah melahirkanku
“ Maaf “ karena tak pernah mengucap “ TerimaKasih “ padamu, Ibu..
# 26 Mei 2017
Malang,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H