Mohon tunggu...
luluk mukharomah
luluk mukharomah Mohon Tunggu... -

" Jangan menyesali apa yang terjadi hari ini, tapi belajarlah tidak menyesal dikemudian hari "

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Mata" Itu

17 Maret 2017   09:12 Diperbarui: 17 Maret 2017   22:00 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak bisa dipungkiri lagi perasaan itu

Perasaan dimana dia akan siap membunuh

Tatapan mata elangnya siap menerkam

Mangsa segar yang ada di depan mata

Ketika dia telah mendapatkan target mangsanya

Kan di cabik-cabik tubuhnya

Dan membiarkannya menggeliat tak berdaya

Tatapan matannya seakan siap membunuh napi yang dihukum mati

Tak  hanya sekali

Bahkan dua kali

Dengan hanya menatapnya saja napi yang diintrogasi tak kan mampu berkata-kata lagi

Hingga kematian menjemputnya,

Tak kan mampu dia berkata bahwa mata itu telah membunuhnya dua kali

Kutemui lagi mata itu

Kali ini dengan mata yang bersahabat

Menakutkan, jelas                   

Kapan saja dia mau, dia kan siap menerkam lagi

Bahkan tak pakai hati

Ku beri tau lagi

Kali ini aku melihatnya

Dan lebih menakutan dari sebelumnya

Kau tau kenapa ?

Karna sekarang mata itu sedang menatapku

Ntah apa yang akan dilakukannya sekarang

Mungkinkah dia akan membunuh ku

Hanya dengan menatapku dengan matanya itu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun