Tak bisa dipungkiri lagi perasaan itu
Perasaan dimana dia akan siap membunuh
Tatapan mata elangnya siap menerkam
Mangsa segar yang ada di depan mata
Ketika dia telah mendapatkan target mangsanya
Kan di cabik-cabik tubuhnya
Dan membiarkannya menggeliat tak berdaya
Tatapan matannya seakan siap membunuh napi yang dihukum mati
Tak  hanya sekali
Bahkan dua kali
Dengan hanya menatapnya saja napi yang diintrogasi tak kan mampu berkata-kata lagi
Hingga kematian menjemputnya,
Tak kan mampu dia berkata bahwa mata itu telah membunuhnya dua kali
Kutemui lagi mata itu
Kali ini dengan mata yang bersahabat
Menakutkan, jelas          Â
Kapan saja dia mau, dia kan siap menerkam lagi
Bahkan tak pakai hati
Ku beri tau lagi
Kali ini aku melihatnya
Dan lebih menakutan dari sebelumnya
Kau tau kenapa ?
Karna sekarang mata itu sedang menatapku
Ntah apa yang akan dilakukannya sekarang
Mungkinkah dia akan membunuh ku
Hanya dengan menatapku dengan matanya itu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H