Mohon tunggu...
Lulu Khoirun Nisa
Lulu Khoirun Nisa Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keripik Singkong, dari Olahan Rumahan Menjadi Camilan yang Banyak Diminati

22 Juli 2024   19:43 Diperbarui: 22 Juli 2024   20:07 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tangerang Selatan - Singkong merupakan salah satu hasil bumi Indonesia yang dapat dikembangkan dan memiliki potensi besar untuk diolah menjadi berbagai produk bernilai tinggi. Salah satu contohnya adalah keripik singkong, sebuah olahan rumahan yang masih banyak diminati oleh masyarakat. Selain memiliki rasa gurih yang khas, keripik singkong juga memberikan peluang bisnis yang menjanjikan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Pengusaha olahan rumah, Riyanto (56), memulai langkah kecilnya dengan mencoba membuat keripik singkong untuk keluarga dan teman-teman dekat. Tidak disangka, respon positif dari mereka menjadi pendorong baginya untuk lebih serius dalam mengembangkan usaha ini.

Awalnya dari teman, kemudian kami coba sendiri dan ternyata mendapat sambutan baik di keluarga. Dari situlah, kami mulai mengembangkan bisnis ini hingga memiliki toko sendiri seperti sekarang,” ujar pemilik usaha keripik singkong saat diwawancarai di toko miliknya, Kamis (18/7/24).

Dengan bermodalkan keberanian dan kreativitas, Riyanto memulai usaha keripik singkongnya di tahun 2015 yang berlokasi di kelurahan Kedaung, Tangerang Selatan. Ia mulai menjual produknya ke warung-warung sekitar, hingga akhirnya membuka toko sendiri yang kini menjadi tujuan banyak pecinta camilan di Tangerang Selatan. Kesuksesannya membuktikan bahwa dengan tekad dan inovasi, produk sederhana seperti keripik singkong bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.

“Karena melihat adanya peluang bisnis yang luar biasa dan dapat menghasilkan uang juga,”tuturnya.

Riyanto tidak hanya mengandalkan keberuntungan. Ia aktif mencari peluang dan pengalaman berharga dengan bergabung dalam komunitas UMKM dan mengikuti pelatihan dari berbagai sumber, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN), kampus, dan Menteri Perdagangan. Ia menjelaskan pentingnya belajar dari komunitas untuk mengembangkan produk.

Karena di UMKM itu banyak komunitas, kita bisa belajar untuk mengembangkan produk. Saya ikut komunitas Tangsel Berkibar dan pelatihan dari berbagai pihak, termasuk BUMN, kampus UIN Jakarta dan pernah juga mengikuti pelatihan dari Menteri Perdagangan,” jelas Riyanto.

Strategi promosi yang diandalkan Riyanto terbilang sederhana, yaitu fokus pada promosi dari mulut ke mulut dan menjaga mutu produk. Strategi ini terbukti efektif dan memberikan hasil positif. Bahkan, saat pandemi Covid-19, Riyanto tetap mampu bertahan dengan beralih ke penjualan online, namun setelahnya kembali mengandalkan penjualan offline dan promosi dari mulut ke mulut.

“Untuk strategi promosi kita berfokus pada mulut ke mulut dan menjaga mutu. Sejak awal, hingga sekarang alhamdulillah ini terbukti ampuh dan membawa hasil positif. Selanjutnya untuk penjualan menggunakan online kita saat pandemi Covid-19 aja, setelahnya kita tidak menggunakan online lagi tetapi hanya mengandalkan penjualan offline dan dari mulut ke mulut saja,” ujarnya.

Seiring perkembangan usahanya, Riyanto terus berinovasi. Awalnya, ia menggunakan alat manual untuk mengolah singkong. Namun, seiring waktu, ia beralih ke mesin semi-otomatis dan kini menggunakan mesin potong khusus untuk meningkatkan efisiensi produksi.

Awalnya kami menggunakan alat manual, lalu semi-mesin, dan sekarang kami menggunakan mesin potong untuk keripik singkong,” tutur Riyanto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun