Mengapa Evaluasi Penting?
Evaluasi menjaga kepercayaan nasabah dan memastikan operasional bisnis sesuai syariah demi keberkahan.
Referensi:
Syafi'i Antonio, M. (2007). Shariah Supervisory Board: Konsep dan Implementasi. Jakarta: Al-Mawardi.
4. Menangani Pelanggaran Prinsip Syariah
Perusahaan memiliki mekanisme untuk menangani pelanggaran syariah melalui langkah-langkah berikut:
- Identifikasi dan Penilaian: Audit dilakukan untuk mendeteksi pelanggaran seperti riba atau gharar.
- Panduan dari DPS: DPS memberikan panduan dan memastikan transaksi halal.
- Tindakan Korektif: Membatalkan transaksi yang tidak sesuai dan menggantinya dengan akad yang sesuai syariah.
- Edukasi: Melatih karyawan untuk memahami prinsip syariah.
Contoh:
Jika sebuah produk mengandung unsur riba, perusahaan menggantinya dengan akad murabahah atau musyarakah.
Referensi:
Hassan, M.K. & Ashraf, A. (2009). Islamic Banking and Finance: Principles and Practice. Pearson Education.
Karim, A. A. (2012). Islamic Banking: Theories, Practices, and Challenges.
5. Program Tanggung Jawab Sosial Berbasis Nilai Islam (CSR)
CSR berbasis nilai Islam mengutamakan keadilan, kesejahteraan sosial, dan keberlanjutan. Program ini mencakup:
- Keadilan Sosial: Memberikan bantuan melalui zakat, infak, dan sedekah.
- Pemberdayaan Ekonomi: Membantu UMKM dengan pembiayaan syariah.
- Lingkungan: Aktivitas ramah lingkungan yang menjaga keseimbangan alam.
- Edukasi dan Kesejahteraan: Menyediakan beasiswa dan fasilitas kesehatan.
Contoh:
Bank Syariah Indonesia memberikan beasiswa kepada siswa kurang mampu dan mendukung UMKM.
Referensi:
Wahid, I. (2016). Corporate Social Responsibility dan Prinsip Syariah: Perspektif Islam dalam Bisnis. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H