Mohon tunggu...
Luluk IsngatinNairoh
Luluk IsngatinNairoh Mohon Tunggu... Guru - sebagai guru TK

saya memiliki hobi berenang dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Angka 1-10 dengan Bermain Kartu Bilangan

26 November 2023   07:10 Diperbarui: 26 November 2023   07:13 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cara belajar anak usia dini tidak sama satu dengan yang lainnya. Masing-masing anak mempunyai gaya yang berbeda-beda. Ada 5 jenis gaya belajar anak, yaitu visual (penglihatan), auditori (pendengaran), kinestetik (gerakan), olfactory (penciuman), dan gustatory (pengecapan). Sehingga orang tua, guru sebagai fasilitator, motivator, dan inovator pendidikan harus mampu menyediakan lingkungan belajar yang menunjang bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.

Hakikat Anak Usia Dini

Anak usia dini merupakan anak yang sedang berada dalam proses perkembangan dan pertumbuhan yang sangat pesat. Anak usia dini adalah anak yang berkisar antara usia 0–8 tahun, di Indonesia yang termasuk dalam kelompok anak usia dini adalah anak usia SD kelas 1 sampai dengan kelas 3, Taman Kanak-kanak, Kelompok Bermain, dan anak usia bayi. Masa kanak-kanak adalah anak usia 4-6 tahun

Pada masa ini (usia 0-6 tahun) merupakan masa emas atau golden age, karena anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, tidak tergantikan pada masa mendatang. Pada golden age, anak akan mudah menerima, mengikuti, melihat, dan mendengar segala sesuatu yang dicontohkan, diperdengarkan, serta diperlihatkan

Karakteristik Anak Usia Dini

Anak usia dini memiliki karakteristik yang berbeda dengan orang dewasa, karakteristik anak usia dini sebagai berikut, anak itu bersifat egosentris, anak umumnya kaya dengan fantasi, anak memiliki daya konsentrasi yang pendek, dan anak merupakan masa belajar yang potensial.

Karakteristik anak usia dini khususnya anak Taman Kanak-kanak (usia 5-7) sebagai berikut:

a) anak usia TK berada pada tahap praoperasional, cirinya yakni anak belajar melalui pengalaman konkret dan dengan orientasi dan tujuan sesaat. Masa praoperasional ditandai dengan kemampuan anak yang mulai berpikir simbolis;

 b) anak suka menyebutkan nama-nama benda yang ada disekitarnya dan mendefinisikan kata;

c) anak belajar melalui bahasa lisan dan pada masa ini berkembang pesat. Kemamppuan anak dalam memahami bahasa lisan merupakan salah satu tanda-tanda kesiapan membaca;

 d) anak memerlukan struktur kegiatan yang lebih jelas dan spesifik..

Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini

Secara umum, pengertian dari perkembangan kognitif adalah perubahan dalam pemikiran, kecerdasdan, dan bahasa anak. Proses perkembangan kognitif membuat anak mampu mengingat, membayangkan bagaimana cara memecahkan soal, menyusun strategi kreatif atau menghubungkan kalimat menjadi pembicaraan yang bermakna (meaningfull).Seorang anak manusia membangun kemampuan kognitif melalui interaksi dengan dunia sekitarnya. 

Hasil dari interaksi ini akan membentuk skema atau struktur kognitif yang menjadi dasar anak untuk berpikir logis, kemudian berkembang menjadi suatu kesimpulan.  Menurut  Santrok, Piaget juga membagi perkembangan kognitif menjadi empat tahap, yaitu: Tahap Sensorimotor untuk usia 0-2 tahun; Tahap Praoperasional untuk usia 2-7 tahun; Tahap Operasional Konkrit untuk usia 7-12 tahun, dan Tahap Operasional Formal Uuntuk usia 12 tahun sampai usia dewasa.

Pentingnya pengembangan kognitif

Pada dasarnya pengembangan kognitif dimaksudkan agar anak mampu melakukan eksplorasi terhadap dunia sekitar melalui panca indranya. Dengan pengetahuan yang diperolehnya, anak dapat melangsungkan hidupnya dan menjadi manusia yang utuh sesuai dengan kodrtanya sebagai mahkluk tuhan yang harus memberdayakan apa yang ada di dunia ini untuk kepentingan dirinya dan orang lain. Dilihat dari aspek perkembangan kognitif, menurut Piaget masa ini berada pada tahap operasi konkret, yang ditandai dengan kemampuan (1) mengklasifikasikan (mengelompokkan) benda - benda berdasarkan ciri yang sama; (2) menyusun atau mengasosiasikan (menghubungkan atau menghitung) angka-angka atau bilangan; dan (3) memecahkan masalah (problem solving) yang sederhana. Dalam Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014, dinyatakan bahwa Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan anak lingkup perkembangan kognitif mengenai konsep bilangan dan angka untuk anak usia 4 – 6 tahun, yang termasuk kelompok B, dalam kegiatan di Taman kanak-kanak, adalah dapat menyebutkan angka 1-10. Mengembangkan kemampuan mengenal angka anak dengan cara anak di ajak berfikir logis dengan kartu bilangan sesuai pikiran dan angka yang anak lihat. Media pembelajaran sangatlah penting karena dengan media anak dapat secara langsung melihat dan anak juga bisa memainkan media tersebut secara langsung, sehingga anak lebih paham dan pembelajaran tersebut bermakna bagi anak, pemanfaatan media kartu bilangan sebagai salah satu cara meningkatkan kemampuan mengenal angka anak, dan dapat memperbaiki kondisi pembelajaran yang terjadi. Media ini dianggap mampu memecahkan masalah karena dalam proses pembelajaran, alat bantu atau media tidak hanya dapat memperlancar proses komunikasi akan tetapi dapat merangsang siswa untuk merespon dengan baik segala pesan yang disampaikan, Penggunaan media pembelajaran selain dapat memberi rangsangan bagi siswa untuk terjadinya proses belajar mengajar yang berkualitas serta dapat merangsang pikiran, perasaan,perhatian, dan kemauan.

Dengan media kartu bilangan yang berwarna dan menarik membuat anak fokus dalam belajar serta menambah motivasi anak. Sehingga anak mudah dalam mengenal angka 1-10 sambil bermain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun