Hi hi gimana kabar kalian? Minggu ini kita akan bahas tentang Eksistensialisme beserta tokohnya lho!
A. Pengertian Filsafat Pendidikan Eksistensialisme
Eksistensialisme sendiri mempunyai pengertian yaitu paham yang bepandangan bahwa setiap individu memiliki kekuatan untuk memilih tindakan, menentukan sendiri nasib atu wujud keberadaannya serta bertanggung jawab atas pilihan dan keberadaannya.
Menurut paham eksistensialisme, tujuan pendidikan bukan hanya pada dialog atau teori semata tapi peserta didik dituntut untuk menjadi manusia kreatif dengan cara mempunyai keberanian untuk menciptakan gagasan dan pikiran di kehidupan sehari-hari sehingga ia mampu bereksistensi di lingkungannya masing-masing. Hal itu juga tidak luput dari pendidik sebagai fasilitator untuk menggali,memotivasi agar peserta didik mampu bereksistensi.
B. Tokoh - Tokoh Eksistensialisme
1. Jean Paul Sartre
Salah satu pencetus aliran eksistensialisme yg lebih menekankan pada kebebasan manusia dengan menekankan "a fresh in each situation" yaitu bebas merupakan sebuah keharusan dimana manusia dapat menentukan apa yang ia suka dan apa yang ia pilih. Dalam dunia pendidikan, Sartre menuntut peserta didik untuk percaya diri dengan potensi yang ia miliki. Sehingga pendidik hanya sebagai fasilitator untuk menggali dan menemukan potensi peserta didik, dan tugas peserta didik harus percaya diri dan terus mengembangkan potensinya
2. Soren Kierke gard
Lahir pada tahun 1813 dan meninggal 1855. Soren ini mempunyai pemikiran bahwa eksistensialisme itu suatu eksistensi yang dipilih dalam kebebasan. Artinya semua manusia itu berhak memilih dan bereksistensi dalam suatu perbuatan, nah perbuatan harus dilakukan oleh setiap orang untuk dirinya sendiri.
3. Martin Buber
Menurut Buber manusia saat bereksistensi itu tidak murni dari diri individualnya sendiri tetapi ada relasi sesama manusia yang membantu dan menentukan eksistensi dirinya dan relasinya tersebut.
Relasi manusia menurut buber ada 2, relasi terhadap benda-benda dan relasi terhadap manusia dan tuhan.
4. Martin Heidger
Heidger lahir pada tahun 1869 dan meninggal pada tahun 1876. Beliau memliki pemikiran bahwa eksistensialisme itu suatu gaya filsafat yang pokok utamanya adalah manusia dan bagaimana keberadaannya ditengah makhluk lainnya. Pemikiran Heidger ini berkaitan dengan humanisme yang mana manusia harus memanusiakan manusia.
5. Karl Jasper
Karl Jasper lahir di Jerman pada tahun 1883 dan meninggal juga di Jerman pada tahun 1995. Jasper, mencetuskan sebuah pemikiran mogliche existenz yang artinya keberadaan ajaib, keberadaan yang mungkin. Nah maksudnya itu keberadaan siapa? Keberadaan manusia itu bebas tetapi dalam kebebasan itu pada akhirnya nanti akan ada sebuah keterbatasan yang mana manusia akan dihadapkan oleh sebuah pilihan dan akan menemukan situasi keterbatasan. Menurut Jasper situasi itu ada 4, yaitu : Penderitaan, Perjuangan, Kebersalahan, Kematian.
Jika dalam pendidikan ini kita dapat mengambil contoh dari kebebasab yang diberikan oleh orang tua untuk anaknya memilih sekolah mana yang ingin dia masuki tentunya pasti disitu ada keterbatasan dan memikirkan banyak konsekuensinya.
6. Paul Tilich
Lahir pada tahun 1886 dan meninggal di Chicago pada tahun 1965. Tilich mengartikan filsafat eksistensialisme ini dalam 3 kategori yaitu : Pandangan hidup (a point of view), gerakan protes (as protest) dan sebagai ungkapan (as expression). Secara tersirat disini Paul tilich mengartikan bahwa eksistensialisme ini bersifat unviersal. Jika dalam pendidikan kategori sebagai pandangan hidup ini adanya mata pelajaran filsafat, psikologi dan lain sebagainya.
7. Gabriel Marcel
Marcel ini lahir dengan kebangsaan perancis pada tahun 1889 dan meninggal juga di Perancis pada tahun 1973. Beliau telah menjadi piatu sejak umur 4 tahun. Marcel mempunyai banyak kesibukan dan kemampuan seperti : sebagai Dramawan, Sastrawan,Kritikus musik dan tentu saja Filsuf.
Gabriel marcel ini mencetuskan pemikiran tentang hakikat keberadaan. Hakikat keberadaan adalah memahami keberadaan diri sendiri dan memahami keberadaan orang lain. Dalam mengartikan filsafat eksistensialisme Marcel menggunakan metode klasik, seperti : keberadaan(being), proses menjadi (becoming) dan eksistensi.
Jika dilihat dari sudut pandang pendidikan hal ini berarti tugas dari pendidik yang harus memahami peserta didik juga. Artinya pendidik tidak ada salahnya mendengar keluhan peserta didik, pendapat peserta didik. Pembelajaran tidak hanya tentang peserta didik yang memahami pendidik.
Nah guys jadi seperti itu filsafat eksistensialisme dan pemikiran tokoh tokohnya. Gimana menarik bukan?? Semoga artikel ini bermanfaat untuk kalian
Semoga Puasa kalian lancar dan slalu dalam lindungan-Nya
See you next week
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H