Salah satu contoh nyata pentingnya imunitas digital adalah serangan ransomware WannaCry pada tahun 2017. Serangan ini melumpuhkan sistem komputer di lebih dari 150 negara, termasuk rumah sakit, perusahaan, dan lembaga pemerintah. Serangan ini menunjukkan betapa rentannya sistem digital yang tidak dilindungi dengan baik.
Indonesia sendiri pernah menjadi korban serangan siber pada beberapa sektor strategis, termasuk kebocoran data pribadi warga negara. Insiden-insiden ini menegaskan perlunya strategi keamanan digital yang lebih baik.
Imunitas Digital adalah Tanggung Jawab Bersama
Membangun imunitas digital bukan hanya tugas pemerintah atau perusahaan teknologi. Setiap individu juga memiliki peran penting dalam menjaga kedaulatan digital negara. Dengan menjadi pengguna internet yang bijak, kita dapat membantu menciptakan lingkungan digital yang lebih aman.
Misalnya, menggunakan kata sandi yang kuat, menghindari tautan mencurigakan, dan melaporkan aktivitas mencurigakan adalah langkah-langkah sederhana yang bisa dilakukan oleh siapa saja. Sementara itu, pemerintah harus memastikan regulasi dan infrastruktur keamanan siber yang kuat untuk melindungi kepentingan nasional.
Imunitas digital bukan lagi opsi, melainkan kebutuhan yang mendesak bagi setiap negara di era modern. Dengan melindungi dunia digital, kita tidak hanya menjaga kedaulatan negara tetapi juga memastikan masa depan yang aman dan stabil bagi seluruh masyarakat. Sudah saatnya Indonesia menganggap serius keamanan digital sebagai bagian dari strategi besar mempertahankan kedaulatan negara.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, kita dapat membangun benteng digital yang kokoh dan tidak mudah ditembus. Mari kita wujudkan imunitas digital yang tangguh demi masa depan Indonesia yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H