Mohon tunggu...
Lulu Hani Fauziah
Lulu Hani Fauziah Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Hello readers, terima kasih atas kunjungan anda:)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bolehkah Mengucapkan Andaikan, Andaikata, atau yang Semisalnya?

9 Desember 2020   20:26 Diperbarui: 9 Desember 2020   20:29 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari Abu Huroiroh, Nabi SAW bersabda, 

.

"Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih Allah cintai daripada seorang mukmin yang lemah, dan masing-masing berada dalam kebaikan. Bersungguh-sungguhlah pada perkara-perkara yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah dan janganlah kamu bersikap lemah. Jika kamu tertimpa sesuatu, janganlah kamu katakan: 'Seandainya aku berbuat demikian, pastilah akan demikian dan demikian' Akan tetapi katakanlah: 'Qoddarallah wa maa syaa fa'ala (Allah telah mentakdirkan hal ini dan apa yang dikehendakiNya pasti terjadi)'. Sesungguhnya perkataan 'Seandainya' membuka pintu perbuatan setan." (HR. Ahmad 9026, Muslim 6945, dan yang lainnya).

Ucapan andaikata yang dibolehkan adalah ucapan yang digunakan untuk berangan-angan namun yang diangankannya adalah kebaikan. Misalnya, "Andaikata aku mendapat rezeki seperti A maka akan aku gunakan untuk bersedekah dan mengasihi anak yatim". Jika yang diangankan berupa keburukan maka tidak dibolehkan. Selain itu, ucapan andaikata yang digunakan untuk sekedar berita juga dibolehkan. Misalnya, "Seandainya kemarin kamu hadir, kamu bisa mendengarkan ceramah yang bermanfaat."

Nah, sekarang sudah tau kan mana kalimat perandaian yang dibolehkan dan yang tidak. Sesuatu yang dilarang sebaiknya dijauhi. Ucapan andaikata yang haram adalah kebiasaan orang-orang munafik dan musyrik. Setelah tau hukumnya jangan lupa untuk mempraktekannya ya. Sebagai seorang muslim sudah sepantasnya mengucapkan hal-hal yang bermanfaat bukan malah membawa kemudhorotan.

Dikutip dari buku Mutiara Faidah Kitab Tauhid, karya Ustaz Abu 'Isa Abdullah bin Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun