Mohon tunggu...
Vincentius Louis Ferdinand
Vincentius Louis Ferdinand Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Halo, nama saya Louis, saya sedang berkuliah di Universitas Kristen Satya Wacana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Cyberbullying Terhadap Lingkungan Sosial di Generasi Z

11 Juli 2023   09:04 Diperbarui: 11 Juli 2023   09:08 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dampak yang disebabkan dari cyberbullying bagi generasi z sangat berpengaruh. Semakin maraknya pembullyan di dunia maya dapat mengubah kehidupan seseorang terkhususnya remaja yang masih dalam masa pertumbuhan. Mulai dari tidak terbangunnya kepercayaan terhadap orang lain pada masa pertumbuhan, mengalami gangguan mental yang serius, kekhawatiran yang terlalu berlebih, tidak adanya kepercayaan terhadap diri sendiri, hingga kurangnya motivasi untuk menjalani kehidupan. Secara mentalitas seseorang juga akan berdampak buruk jika menjadi korban pembullyan dari Cyberbullying. Di lingkungan sosialnya bullying membuat para korban lebih suka menyendiri karena korban menganggap bahwa tidak ada yang mendukungnya. Jika seseorang korban bullying tidak mendapatkan pendampingan dan perawatan, maka akan berdampak hingga masuk dalam dunia kerja.

Kebebasan dalam berpendapat di media sosial banyak disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dengan berkomentar dengan maksud untuk merendahkan korban mereka. Hal itu membuat media sosial menjadi tempat yang membuat orang-orang merasa tidak nyaman dan trauma menggunakannya. Media sosial yang seharusnya menjadi tempat untuk mendapatkan informasi dan relasi, malah menjadi tempat pembullyan untuk orang-orang atau oknum yang tidak bertanggung jawab, sehingga menimbulkan banyak korbannya mengalami depresi hingga ada yang sampai mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri karena mengalami depresi yang berlebihan.

Solusi untuk menangani cyberbullying

Fenomena ini banyak kali terjadi di lingkungan sekitar dan seharusnya menjadi perhatian bagi orang tua untuk menjaga dan mendidik anak-anaknya dalam menggunakan media sosial, pemerintah juga semestinya ikut terlibat dalam kejadian ini dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakatnya terutama kepada anak-anak dan remaja tentang pengawasan dan penerapan pendidikan dalam beretika di lingkungan masyarakat, karena kasus seperti ini kebanyakan terjadi di kalangan anak-anak dan remaja (Generasi Z), karena kurangnya kesadaran sosial, sehingga pendidikan etika yang diajarkan kepada mereka kurang karena mereka tidak menerapkannya dalam kehidupan sosial mereka (Sekaran et al., 2018).

Ciri-ciri orang yang mengalami cyberbullying

Pada kasus cyberbullying kebanyakan para korbannya termasuk generasi Z beresiko lebih tinggi mengkonsumsi obat-obatan terlarang dan melakukan percobaan bunuh diri akibat dari tingginya rasa depresi yang dialami. Pada kasus korban dari cyberbullying juga bisa dapat diketahui melalui ciri-ciri seperti jika orang atau korban mengalami perubahan kebiasaan contohnya tiba-tiba korban menjadi malas untuk makan, sulit untuk tidur, dan atau mengalami penurunan nilai dalam pelajaran sekolah, ataupun merasa gugup dalam berinteraksi dengan media sosial, ada kemungkinan orang tersebut pernah mengalami kasus cyberbullying, ataupun orang tersebut tiba-tiba mengisolasi dirinya sendiri dalam ruangan, menghapus akun media sosial, menanyakan cara memblokir orang di media sosial, tidak menutup kemungkinan orang tersebut sedang di bully di media sosial.

Diagram orang yang mengalami cyberbullying ataupun melakukan cyberbullying

Berdasarkan dari data survei yang dilakukan dalam jurnal Penelitian Pendidikan Pancasila dan  Kewarganegaraan oleh De Cive dengan judul pengaruh Cyberbullying di Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental melalui data dari google formulir yang ada pada jurnal tersebut memperoleh 45 tanggapan yang dimana 31,1% responden laki-laki dan 68,9% responden perempuan dengan rentang usia 13-16 tahun sebanyak 13,3%, 17-20 tahun, 80% dan 21-25 tahun sebanyak 6,7%. Dari 45 responden, sebanyak 64,4% mengatakan bahwa mereka tidak pernah berkomentar buruk terhadap orang lain di media sosial, sebanyak 26,7% mengatakan jarang berkomentar buruk terhadap orang lain di media sosial, 6,7 mengatakan sering serta 2,2% mengatakan sangat sering memberikan komentar buruk terhadap orang lain di media sosial. Dari survei tersebut terdapat sebagian besar pengguna media sosial masih memperhatikan etika dalam berkomentar di media sosial dan menggunakan media sosial disertai dengan tanggung jawab sehingga tidak menimbulkan keributan atau kejahatan yang menyakiti orang atau pengguna media sosial yang lain. Namun walaupun hanya sebagian kecil responden pernah berkomentar buruk di media sosial, hal tersebut dapat berpengaruh buruk terhadap orang lain yang membacanya.

PENUTUP

Cyberbullying telah terjadi di banyak belahan dunia, tidak terkecuali di Indonesia.Adanya kemajuan teknologi menjadi pembuka pintu bagi interaksi sosial pada dunia maya, termasuk cyberbullying, yang marak terjadi pada generasi Z. Generasi yang seharusnya sedang bertumbuh dengan adanya teknologi dan kemudahan, rentan terkena beberapa dampak negatif dari cyberbullying, terutama anak-anak dan remaja.  Ada beberapa cyberbullying yang terjadi yaitu  Exclusion atau pengucilan, Harassment atau pelecehan,Outing atau memposting sesuatu tanpa izin dari orang yang bersangkutan,dan lain sebagainya padahal media sosial seharusnya  digunakan untuk menjadi kunci dalam memperoleh berbagai informasi serta relasi.

Dalam rangka untuk mengatasi masalah ini ada beberapa cara yang harus dilakukan yaitu yang pertama  dibutuhkan peran penting dari orang tua dalam memberikan penjagaan serta pendidikan bagi anak-anak mereka mengenai penggunaan media sosial secara etis, agar mencegah terjadinya cyberbullying, karena cyberbullying sendiri dapat berdampak buruk bagi korban, seperti adanya gangguan mental. Yang kedua yaitu menghindari serta menolak untuk memberikan data yang bersifat pribadi, karena akan berbahaya apabila terjadi pembajakan akun sosial media. Selanjutnya melakukan pelaporan foto, video, atau konten yang tidak diinginkan, serta akun yang berbahaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun