Mohon tunggu...
Lulu Azmi Agustina
Lulu Azmi Agustina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Hallo saya Lu'lu Azmi Agustina, saya sangat menyukai lagu-lagu dari Hindia dan Feast!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep dan Faktor Fitrah Kemanusiaan

28 September 2023   15:50 Diperbarui: 28 September 2023   16:04 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hallo Kompasianer!

Pada kesempatan kali ini, saya akan sedikit menjelaskan tentang Konsep Fitrah Manusia. Selamat menyimak!

Secara etimologi, fitrah berasal dari bahasa Arab yaitu fitrah yang artinya peringai, tabiat, kejadian, asli, agama, ciptaan. Secara bahasa, kata fitrah mengandung beberapa makna yaitu suatu kecenderungan alamiah bawaan sejak lahir, penciptaan yang menyebabkan sesuatu ada untuk pertama kalinya, serta ciri alamiah manusia, juga secara keagamaan maknanya adalah agama atau tauhid mengesakan Tuhan. Secara terminology, kata fitrah dimengerti dalam arti yang luas dari pemahaman beberapa ayat dan hadits Nabi dimana kata fitrah itu berada sebagai bentuk pengembangan makna kata fitrah.

Relevansi pada Hadits Nabi Muhammad SAW yang di riwayatkan oleh Imam Muslim

مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلَّا يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ

Artinya : "Tidak ada yang dilahirkan kecuali di atas fitrah, lalu kedua orang tuanya menjadikannya Yahudi, atau Nasrani, atau Majusi". (H.R. Bukhari dan Muslim)

Yang dimaksud fitrah dari Hadits diatas adalah mengenai keadaan asal saat manusia diciptakan, yaitu bertauhid. Sebagaimana firman Allah pada surah Ar-Rum ayat 30:

فَاَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًاۗ فِطْرَتَ اللّٰهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَاۗ لَا تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللّٰهِۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُۙ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ

Artinya : "Maka, hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam sesuai) fitrah (dari) Allah yang telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah (tersebut). Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui".

  

Pada dasarnya, semua bayi yang lahir keadaan nya adalah suci, dalam keadaan fitrah. Kita tidak bisa menentukan ingin dilahirkan dengan agama apa, dengan orang tua nya siapa, dll. Pada saat dilahirkan pula, kita tidak tau hal nya mengenai agama, baik itu Yahudi, Nasrani, Majusi, bahkan Islam sekalipun. Maka kembali kepada , bahwasannya orang tua nya lah yang menjadikan nya beragama atau menjadikan nya suatu faktor ia beragama, karena pada dasarnya saat lahir kita pasti menuruni agama dari orang tua kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun