Dan, We Are dan Wasted Nights menjadi kedua lagu yang merepresentasikan itu. Seingat gue, ketika pertama menonton "Flip a Coin: ONE OK ROCK Documentary", 18 menit akhir dari film dokumenter itu sungguh membuat mewek. OOR memainkan dua lagu itu sebagai penutup konser daring mereka pada 2020. Maka, pas akhirnya ketika menyaksikan langsung dengan mata kepala sendiri keempatnya membawakan dua lagu itu serasa merinding. Belum lagi, teringat scene bertengkar dengan atasan di kantor karena kerjaan, kemudian usai itu, gue sengaja memainkan We Are dengan pengeras suara. Gue lantang menyanyikan lirik We Are yang berbunyi, "They are the weakest! They don't even know anything they say will never break our hearts of gold!" dan nyanyi sekencangnya. Hahahahaha... Alhamdulillah bos nggak kasih SP! Hahahaha...
Hal berkesan dari konser hari kedua adalah Taka yang berkata "Fuck*ng" berkali-kali dan itu membuat gue bahagia. Hahahaha... konyol ya? But thats true... "Fuck*ing great moment!" dan "You are fuck*ng great!" adalah kalimat lengkap yang diucapkan Takahiro Morita alias Taka. Seingat gue, ia menyebut dua kalimat itu usai dua lagu; Wherever You Are dan Stand Out Fit In. Ekspresinya yang seolah bahagia puol melihat fans sungguh menjadi paduan suara dengan dirinya sebagai dirigen. Lainnya, gue tidak mengira bahwa Taka bisa seimut itu. Benarlah beberapa fans menyebut ia, "The cutest rock star". He's indeed!Â
Lainnya, Tomoya Tomato yang berbatik ria di paruh kedua konser membuat gue benar-benar merasa bahwa ia menghargai budaya Indonesia. Ryota melakukan hal yang sama pada hari sebelumnya jika tak salah.Â
Dan, memang Tomoya selucu itu. Beberapa ekspresinya membuat gue ngakak ketika sedang paduan suara dengan Taka, terutama di tengah Stand Out Fit In.
Namun yang mungkin tak bisa terlupakan adalah Si-Baju-Merah-Jangan-Sampai-Lepas, Toru Yamashita. Founder OOR itu jika harus dijabarkan dalam tiga kata, maka ia adalah CCS alias Cool, Calm, and Sexy. Gue baru sadar bahwa mata Toru sesungguhnya tidak sesayu itu. Ia punya mata besar yang amazing. Dan, ini ia tunjukkan ketika kamera menyorot close up waktu membawakan Stand Out Fit In. Langsung saja momen itu mengeluarkan terikan 200 desibel gue yang terpendam. Hahahaha... Dan, gue paling nggak bisa tahan teriak ketika dia mulai angkat kaki kirinya sambil memetik gitar. Membuat pikiran melayang dan berimajinasi ingin menjadi gitarnya. HAHAHAHAHA... He's so HAWT!
Ah, bisa tak habis-habis jika gue harus menuliskan seluruh momen. Ini saja gue menulis dengan emosi yang bercampur aduk. Sebentar airmata berlinang. Beberapa detik kemudian malah senyam-senyum sendiri.Â
Sungguh, konser yang menakjubkan; megah, indah, dan berbahaya. Berbahaya karena ketika seharusnya konser itu sebagai pelepas rindu, OOR justru menimbulkan rindu baru bahkan sebelum konser itu usai. Rasanya ingin mengulang terus. Candu! Tapi benarlah apa yang dikatakan Taka; mereka tampil 3 jam, 4 jam, 5 jam pun takkan memuaskan kami, OORers. Ketika Taka mengucapkan, "It's not goodbye, but see you soon", rasanya rindu baru mulai tertanam. Ah kan menulis ini ditemani Wasted Nights  adalah hal yang paling salah. Jadi, mrebes mili...