Mohon tunggu...
Lulu UlMuzayanah
Lulu UlMuzayanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Media Sosial Terhadap Pembelajaran Anak di Masa Pandemi

28 November 2021   21:45 Diperbarui: 28 November 2021   21:56 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dunia pendidikan terdampak imbas yang sangat besar di masa pandemi ini, sekolah tatap muka masih bersifat pasif dan belum full. Dengan hal tersebut maka kita harus memutus wabah mata rantai virus covid 19 supaya dunia pendidikan bisa kembali seperti semula. 

Banyak tantangan yang harus dihadapi dalam pendidikan di masa pandemi ini. Namun kegiatan belajar -- mengajar harus tetap dilaksanakan.

Media sosial sangat berpengaruh terhadap anak -- anak di kala pandemi covid 19 ini. Penggunaan media sosial yang bijak dapat memudahkan penggunanya dalam proses pembelajaran. 

Melalui media sosial, para pelajar dapat bergerak secara aktif dalam memacu tingkat kreativitas mereka sehingga dapat meningkatkan kualitas pengetahuan maupun keahlian.

Namun tidak sedikit juga anak -- anak yang menyalahgunaan penggunaan gadget. Seperti game dan terlalu sering mencari jawaban di internet. Kedua hal tersebut sangat memungkinkan untuk membuat rasa candu. 

Akibatnya anak -- anak jadi malas belajar dan emosi orangtua meningkat. Selain kedua hal diatas, gadget juga memiliki resiko terkena radiasi karena terlalu sering dan terlalu lama dalam penggunaannya.

"Dari berbagai pihak harus bisa bekerja sama demi kepentingan dunia pendidikan"., ujar saya,
Seperti :

#1. Peran Guru
Guru dituntut untuk berfikir secara kreatif dan inovatif dalam memberikan pembelajaran daring kepada siswanya. Sehingga anak -- anak tidak merasa jenuh dan bosan dalam menerima pembelajaran tersebut. Guru juga dituntut interaktif kepada siswa supaya menimbulkan tingkat pemahan materi yang baik, bukan hanya memberikan tugas lalu dibiarkan begitu saja

#2. Peran Anak
Anak dituntut untuk selalu mengikuti pembelajaran secara daring dan menyelesaikan tugas -- tugas yang diberikan oleh guru dalam pembelajaran tersebut harus tuntas. 

Anak -- anak juga harus aktif dalam pembelajaran secara daring, karena system daring tidak semudah pembelajaran tatap muka dan tidak seindah yang di bayangkan. 

Dengan peran positif anak berdialog aktif dengan gurunya diharapkan anak -- anak mampu memahami dan menguasai materi yang telah di pelajari setiap harinya. 

Tingkat pemahaman anak tentunya juga berbeda -- beda, banyak faktor yang mempengaruhinya, seperti ketidaksungguhan anak dalam belajar maupun ada tidaknya pendampingan dari orangtua. Disamping itu fasilitas yang dimiliki oleh anak juga berbeda -- beda seperti jenis handpone, laptop, provider, dan kuota.

#3. Peran Orangtua
Peran orantua saat pembelajaran secara daring ini sangat diperlukan, terutama pada anak -- anak Sekolah Dasar. Orangtua dituntut untuj dapat menjelaskan materi pembelajaran yang di jelaskan oleh guru maupun yang terdapat dalam buku, serta terlibat juga dalam membantu penyelesaian tugas anak. 

Tak kalah penting dari hal diatas adalah fasilitas belajar untuk anak -- anak seperti handpone, laptop, kuota dan bahan -- bahan untuk menyelesaikan tugas anak. Hal ini memicu kesenjangan karena disaat pandemi ini banyak sekali pemutusan hubungan kerja di kalangan buruh, pemotongan gajii dan berkurangnya penghasilan bagi pelaku UMKM. Dengan demikian ketika anak tidak bisa mengikuti pembelaajaran sehingga bisa menimbulkan keputusasaan dan putus sekolah.

#4. Peran Pemerintah
Pemerintah berperan penting dalam memberikan kualitas pendidikan kepada anak bangsa, karena pendidikan adalah kunci dari keberhasilan sumber daya manusia di suatu negara. Karena yang akan melanjutkan serta kemajuan bangsa adalah anak -- anak yang cerdas dan jujur.

Menurut saya, peran pemerintah sangat besar dalam dunia pendidikan ini seperti pemberian handpone atau laptop kepada anak -- anak yang orangtuanya kurang mampu, serta pemerataan pemberian kuota kepada anak -- anak. Karena tidak hampir semua warga mengalami perubahan ekonomi yang signifikan ketika pandemi ini.

Dalam hal pendidikan, pemerintah juga harus memberikan pelatihan kepada tenaga pendidik dan juga memberikan fasilitas media pembelajaran. Sehingga tetap menghasilkan pendidikan yang berkualitas, tercipta generasi unggul penerus bangsa. Karena masa depan Indonesia yang lebih baik adalah imbalan yang pantas dalam upaya turut mencerdaskan kehidupan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun