Â
Yogyakarta, 9 Agustus 2024 -- SD Muhammadiyah Nitikan di Kota Yogyakarta telah menerapkan program unik yang melibatkan peserta didik dalam menyambut kedatangan rekan-rekan mereka di sekolah. Program yang dinamakan "Penegak Afeksi" ini tidak hanya melibatkan guru, tetapi juga peserta didik dari kelas tinggi, yaitu kelas 5 dan 6, dalam menciptakan lingkungan sekolah yang ramah dan penuh kasih sayang.
Penegak Afeksi adalah sebutan bagi peserta didik yang ditugaskan menyambut kedatangan teman-temannya di pagi hari. Mereka mengenakan rompi berwarna biru, sebagai tanda pengenal. Tugas Penegak Afeksi dibagi berdasarkan jenis kelamin, dengan tanggung jawab yang berbeda. Peserta didik perempuan bertugas di gerbang sekolah bersama guru perempuan untuk menyambut kedatangan peserta didik, sedangkan peserta didik laki-laki bertugas di dekat jalan raya. Mereka bertugas mengatur lalu lintas dan membantu peserta didik dari kelas rendah untuk menyeberang jalan dengan aman, dengan didampingi oleh 4-5 guru laki-laki, termasuk kepala sekolah, H. Saijan, S.Ag., M.S.I.
Kedatangan guru di SD Muhammadiyah Nitikan ditetapkan maksimal pukul 06.20 WIB, sementara peserta didik harus tiba paling lambat pukul 06.40 WIB. Bagi Penegak Afeksi yang bertugas, mereka diharuskan datang lebih awal untuk mempersiapkan diri. Sebagai bagian dari tradisi sekolah, peserta didik yang baru datang akan menjabat tangan dan mengucapkan salam kepada Penegak Afeksi yang berjenis kelamin sama. Peserta didik dari kelas rendah juga akan mencium punggung tangan Penegak Afeksi perempuan, dan sebaliknya, sebagai bentuk penghormatan.
Setelah pukul 06.40 WIB, Penegak Afeksi bersama guru penanggung jawab akan melakukan baris untuk melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas mereka. Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan setiap Penegak Afeksi menjalankan tugas dengan baik dan memberikan pengalaman yang bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat. Jumlah Penegak Afeksi yang bertugas setiap harinya bervariasi, mulai dari 10 hingga 20 orang.
Program ini bertujuan untuk membangun karakter peserta didik sejak dini, khususnya dalam hal tanggung jawab, kedisiplinan, dan rasa empati terhadap sesama. "Dengan adanya Penegak Afeksi, kami ingin peserta didik belajar untuk saling peduli dan mendukung satu sama lain, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi individu yang memiliki akhlak mulia dan karakter yang kuat," ungkap salah satu mahasiswa PPL yang sedag bertugas.
Dengan alamat yang terletak di Jalan Kranon Nitikan No. UH 6, RT.45/RW.11, Sorosutan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, SD Muhammadiyah Nitikan terus berupaya menjadi sekolah yang tidak hanya fokus pada prestasi akademik, tetapi juga pembentukan karakter peserta didik. Program Penegak Afeksi merupakan salah satu inovasi yang diharapkan dapat memberi dampak positif bagi seluruh warga sekolah. Hal ini tidak lepas dari pengaruh kepala sekolah yaitu H. Saijan, S.Ag., M.S.I., selaku kepala SD Muhammadiyah Nitikan
Melalui program ini, SD Muhammadiyah Nitikan berharap dapat menciptakan lingkungan sekolah yang aman, tertib, dan penuh kasih sayang, di mana setiap peserta didik merasa diterima dan dihargai. Keberhasilan program ini diharapkan dapat menginspirasi sekolah-sekolah lain untuk menerapkan inisiatif serupa, dalam rangka membentuk generasi penerus bangsa yang berkarakter dan berakhlak mulia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H