Dari pencemaran yang terjadi terungkap sejumlah fakta lain, mulai dari dampak yang ditimbulkan serta faktor yang menjadi penyebab terjadinya kontaminasi pada Teluk Jakarta tersebut diantaranya seperti;
1.Kadar parasetamol yang ditemukan di Teluk Jakarta ternyata lebih tinggi dibanding BraziL dan Portugis
Salah satu anggota dari peneliti BRIN, yaitu Zainal Arifin mengungkapkan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa pantai-pantai yang ada di dunia, konsentrasi pencemaran paracetamol di Teluk Jakarta relatif lebih tinggi yaitu sekitar (420-610 ng/L) dibanding dengan yang ada di Brazil yaitu sekitar (34.6 ng/L) dan yang ada di Portugis yaitu sekitar (51.2-584 ng/L).
2.Diperkirakan sumber parasetamol berasal dari 3 sumber
Sumber parasetamol yang ada di Teluk Jakarta yang berasal Muara Angke dan Sungai Ciliwung itu diperkirakan berasal dari 3 sumber yaitu, akibat konsumsi yang berlebih terhadap obat parasetamol oleh masyarakat, Rumah Sakit, dan Farmasi.
3.Dampak yang ditimbulkan
Pencemaran yang ada di sungai Angke dan Ciliwung tersebut menimbulkan dampak berbahaya terhadap penduduk disekitar maupun ekosistem dibawah laut, sebab sungai tersebut berfungsi  sebagai penampung limbah rumah tangga dan industri.
Dari dampak serta faktor yang menjadi penyebab pencemaran  di Teluk Jakarta menjadikan perhatian para peneliti untuk sesegera mungkin mengatasi masalah tersebut. Jangan sampai percemaran tersebut semakin berdampak buruk terhadap lainnya, sehingga perlu adanya solusi mengenai penanganan tersebut.
Wulan Koagouw memberikan solusi mengenai masalah tersebut yaitu dengan penggunaan teknologi penanganan limbah yang baik, supaya dapat mereduksi limbah parasetamol yang ada. Tidak hanya itu ia juga menjelaskan bahwa masyarakat perlu menyesuaikan gaya hidup.
Tidak hanya Wulan yang memberikan solusi mengenai permasalahan tersebut, Sofa juga merekomendasikan beberapa cara mengenai pencegahan paparan limbah obat di perairan:
1.Pengolahan limbah sesuai aturan BPOM