Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003, pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Berdasarkan pengertian pendidikan tersebut maka dengan adanya pendidikan ini diharapkan mampu menciptakan individu yang berkarakter, cerdas juga kreatif dan inovatif sehingga bisa menjadi pribadi yang unggul dan berguna bagi bangsa dan negara. Melalui pendidikan anak atau siswa dilatih dan dibimbing dalam menggali dan mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.Â
Oleh karena itu, pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi setiap orang karena dalam pendidikan bukan hanya memberitahukan tentang pengetahuan, tetapi juga dilatih tentang bagaimana cara kita bersikap (karakter) dan bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah.
Keberhasilan suatu pendidikan bisa dilihat dari terwujud atau tidaknya tujuan dari pendidikan itu sendiri dan untuk mencapai keberhasilan itu diperlukan proses pembelajaran yang baik karena inti dari pendidikan itu adalah proses pembelajarannya yakni proses dimana siswa memperoleh sesuatu yang mampu membawa perubahan kearah yang lebih baik.Â
Pada pendidikan formal proses pembelajaran dilakukan di dalam kelas yang mana didalamnya terdapat interaksi antar siswa dan siswa dengan guru.Â
Sementara itu, pengertian pembelajaran menurut Miarso (Siregar & Nara, 2015) pembelajaran ialah usaha pendidikan yang dilaksanakan secara sengaja dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaannya terkendali.
Seiring dengan perkembangan zaman yang dibarengi dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat maka pembelajaran harus bisa beradaptasi dengan perubahan tersebut yakni dengan terus melakukan pembaharuan pembelajaran.Â
Oleh karenanya, evaluasi pembelajaran memiliki peranan penting dalam menciptakan suatu pembaharuan dalam pembelajaran. Dengan adanya evaluasi ini kita bisa mengetahui hal-hal apa saja yang harus dihentikan dan hal-hal apa saja yang memerlukan suatu pembaharuan agar dapat menciptakan pembelajaran yang lebih baik.
Evaluasi merupakan proses yang disusun tersistematis untuk menentukan nilai dari suatu proses kerja, kegiatan, dan tujuan yang dilakukan dengan kriteria tertentu. Sedangkan pembelajaran merupakan suatu kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode, media, dan sumber belajar yang telah ditentukan.Â
Maka, dapat disimpulkan bahwa Evaluasi Pembelajaran adalah suatu kegiatan sistematis yang dilakukan dengan mengumpulkan data untuk dilakukan penilaian terhadap proses pembelajaran guna mengetahui apakah proses pembelajaram tersebut sudah berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan atau malah sebaliknya.
Evaluasi pembelajaran tidak hanya berpusat pada kemampuan siswa dalam menerima informasi yang disampaikan oleh guru sebagai pendidik. Tetapi, evaluasi juga perlu dilakukan pada kemampuan guru dalam menyampaikan apa yang seharusnya ia sampaikan selama proses pembelajaran.Â
Misalnya terkait dengan metode pembelajaran, apakah metode yang telah digunakan cocok dengan materi pembelajaran atau apakah media pembelajaran yang telah digunakan itu sudah tepat diterapkan pada materi pembelajaran tersebut.Â
Oleh sebab itu, evaluasi pembelajaran perlu dilakukan secara menyeluruh baik itu pada kemampuan siswa atau pada kemampuan guru. Dengan begitu, kita bisa mengetahui keefektifan dari proses pembelajaran yang telah dilakukan.
Ada beberapa istilah yang sering disalah gunakan dalam praktik evaluasi pembelajaran, diantaranya yaitu istilah tes, pengukuran, dan penilaian.
1.Tes
Tes merupakan alat mengukur sesuatu menggunakan instrumen untuk memperoleh suatu informasi yang digunakan untuk menarik kesimpulan-kesimpulan tertentu. Bentuk tes yang biasa digunakan dalam evaluasi pembelajaran yaitu tes lisan seperti wawancara dan tes tertulis seperti tes essai dan tes obyektif berupa soal pilihan ganda, soal benar-salah, dan soal menjodohkan.
2.Pengukuran
Pengukuran merupakan suatu proses pemberian nilai kuantitatif dengan menggunakan alat ukur berupa tes. Misalnya, pengukuran tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan oleh guru contohnya siswa bernama Rani mendapatkan skor 85 dari total skor 100. Maka, skor atau angka tersebut merupakan bentuk dari pengukuran terhadap pemahaman siswa.
3.Penilaian
Penilaian merupakan proses penafsiran informasi yang didapatkan dari hasil pengukuran yang telah dilakukan contohnya karena Rani mendapatkan skor 80 berarti Rani dinyatakan lulus.Â
Adapun jenis penilaian dalam evaluasi pembelajaran terdiri dari 3 ranah penilaian yaitu pertama penilaian sikap (afektif) yang bisa dilakukan dengan cara observasi, penilaian diri, dan penilaian antar teman sejawat. Kedua, penilaian pengetahuan (kognitif) yang dapat dilakukan melalui tes tertulis ataupun tidak tertulis. Ketiga, penilaian keterampilan (psikomotorik) yang bisa dilakukan dengan cara tes praktik, proyek, dan portofolio.
Di zaman modern seperti sekarang ini, keberadaan teknologi dan aktivitas manusia tidak bisa dipisahkan. Contohnya seperti keberadaan smartphone yang saat ini bisa dibilang sebagai kebutuhan primer dalam kehidupan manusia yang mana benda tersebut akan selalu ada atau akan selalu dibawa kemanapun. jika kita perhatikan lingkungan sekitar, kita akan melihat hampir semua orang sedang memainkan smartphone seperti dipinggir jalan saat menunggu angkutan umum, di dalam kereta, di ruang tunggu, atau ditempat lainnya.Â
Keberadaan teknologi yang begitu dekat dengan manusia bertujuan untuk membantu atau mempermudah aktivitas yang dilakukan manusia. Bahkan, di masa sekarang ini ketika hendak membeli sesuatu kita tidak perlu panas-panasan atau hujan-hujanan pergi keluar rumah melainkan cukup dengan berdiam diri di rumah dan melakukan proses jual beli melalui smartphone.
Oleh karena itu, penting adanya mengikuti perkembangan zaman dan mulai beradaptasi dengan perubahan tersebut dan terus melakukan pembaharuan agar pola pikir kita tidak ketinggalan zaman terutama dalam hal pembelajaran karena dengan proses pembelajaran inilah kita bisa menciptakan individu-individu baru yang mampu bersaing dengan perkembangan zaman dan pesatnya kemajuan teknologi.Â
Seperti halnya dulu kita hanya menggunakan buku sebagai bahan dan sumber belajar utama dalam pembelajaran maka sekarang seiring dengan perkembangan zaman kita bisa menggunakan internet sebagai bahan ajar dan sumber belajar dimana kita bisa memperoleh informasi apapun yang kita butuhkan dan bisa kita lakukakn dimanapun dan kapanpun.Â
Hal itu merupakan bagian dari bentuk pembaharuan pembelajaran yakni melakukan inovasi terhadap apa yang telah dilakukan sebelumnya.
Adapun definisi dari pembaharuan itu sendiri merupakan suatu ide atau gagasan yang mendorong seseorang untuk melakukan perubahan yang berbeda dari sebelumnya sehingga menghasilkan sesuatu yang baru.Â
Oleh karenanya, untuk menciptakan suatu pembaharuan dalam pembelajaran maka diperlukan adanya evaluasi pembelajaran dimana evaluasi pembelajaran merupakan upaya pengembangan pembelajaran dan hasil dari evaluasi pembelajaran akan memberikan gambaran secara umum terkait dengan apa yang telah dilakukan selama proses pembelajaran sehingga kita dapat mengetahui apa saja yang harus diperbaharui.Â
Maka, dapat dikatakan bahwa evaluasi pembelajaran merupakan hal yang sangat penting dalam upaya menciptakan pembaharuan dalam pembelajaran.
Daftar Pustaka
Asrul, Ananda, R., & Rosnita. (2015). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Citapustaka Media.
Siregar, E., & Nara, H. (2015). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sukoyati, M., & Fajriati, A. S. (2021). Evaluasi Pembelajaran Sebagai Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan. Bogor: Universitas Djuanda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H