Misalnya terkait dengan metode pembelajaran, apakah metode yang telah digunakan cocok dengan materi pembelajaran atau apakah media pembelajaran yang telah digunakan itu sudah tepat diterapkan pada materi pembelajaran tersebut.Â
Oleh sebab itu, evaluasi pembelajaran perlu dilakukan secara menyeluruh baik itu pada kemampuan siswa atau pada kemampuan guru. Dengan begitu, kita bisa mengetahui keefektifan dari proses pembelajaran yang telah dilakukan.
Ada beberapa istilah yang sering disalah gunakan dalam praktik evaluasi pembelajaran, diantaranya yaitu istilah tes, pengukuran, dan penilaian.
1.Tes
Tes merupakan alat mengukur sesuatu menggunakan instrumen untuk memperoleh suatu informasi yang digunakan untuk menarik kesimpulan-kesimpulan tertentu. Bentuk tes yang biasa digunakan dalam evaluasi pembelajaran yaitu tes lisan seperti wawancara dan tes tertulis seperti tes essai dan tes obyektif berupa soal pilihan ganda, soal benar-salah, dan soal menjodohkan.
2.Pengukuran
Pengukuran merupakan suatu proses pemberian nilai kuantitatif dengan menggunakan alat ukur berupa tes. Misalnya, pengukuran tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan oleh guru contohnya siswa bernama Rani mendapatkan skor 85 dari total skor 100. Maka, skor atau angka tersebut merupakan bentuk dari pengukuran terhadap pemahaman siswa.
3.Penilaian
Penilaian merupakan proses penafsiran informasi yang didapatkan dari hasil pengukuran yang telah dilakukan contohnya karena Rani mendapatkan skor 80 berarti Rani dinyatakan lulus.Â
Adapun jenis penilaian dalam evaluasi pembelajaran terdiri dari 3 ranah penilaian yaitu pertama penilaian sikap (afektif) yang bisa dilakukan dengan cara observasi, penilaian diri, dan penilaian antar teman sejawat. Kedua, penilaian pengetahuan (kognitif) yang dapat dilakukan melalui tes tertulis ataupun tidak tertulis. Ketiga, penilaian keterampilan (psikomotorik) yang bisa dilakukan dengan cara tes praktik, proyek, dan portofolio.
Di zaman modern seperti sekarang ini, keberadaan teknologi dan aktivitas manusia tidak bisa dipisahkan. Contohnya seperti keberadaan smartphone yang saat ini bisa dibilang sebagai kebutuhan primer dalam kehidupan manusia yang mana benda tersebut akan selalu ada atau akan selalu dibawa kemanapun. jika kita perhatikan lingkungan sekitar, kita akan melihat hampir semua orang sedang memainkan smartphone seperti dipinggir jalan saat menunggu angkutan umum, di dalam kereta, di ruang tunggu, atau ditempat lainnya.Â