Mohon tunggu...
Puput Firgeya Neta
Puput Firgeya Neta Mohon Tunggu... Penulis - Lulana

Aku akan jadi kata, biar siapa saja bisa mengenalku

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kau Isyaratkan Pamitmu Melalui Mata

25 April 2024   16:29 Diperbarui: 25 April 2024   16:31 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Denyutmu bekerja layaknya pekerja di hari jumat

Malas-malasan, enggan berdegup cepat-cepat

Tak seperti dahulu, sejak kau menyadari

Jarak tipis antara kau dan dia

Tak pernah ada hari libur dalam belajar merelakan

Dan kau selalu lembur menggarap rindu yang tak kunjung tuntas

Dari matamu, kelopak mawar berguguran

Rontok di pangkumu, sejenak

Memandangimu seolah selamanya

Sedikit terperanjat, tidak menyangka

Di mata seindah itu ia sebelumnya singgah

Hanya beberapa kali perih mengawali sebuah cerita

Sedang sisanya tampil congkak di akhir cerita

Untuk yang kesekian kalinya..

Kulihat kau melenggang pergi, pulang

Ke bilik terdalam, di balik dadamu yang lapang

Kau isyaratkan pamitmu melalui mata

Tapi jangankan membaca mata

Memahami kata-kata saja ia tak bisa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun