Sayangnya, pembelajaran nilai-nilai dan keterikatan yang besar diantara suporter jarang sekali dimanfaatkan pihak terkait suporter untuk mengarahkan suporter menuju ke arah perilaku yang positif. Padahal potensi tersebut sangat besar. Sebagai contoh, jika terjadi bencana alam hampir semua kelompok suporter kompak mengumpulkan bantuan. Atau saat mereka mendukung Tim Nasional, hampir semua kompak.
Para Pengurus Jadilah Orang Tua yang Baik Bagi Suporter
Dari masalah-masalah yang menjangkiti para stakeholder sepak bola nasional, kita bisa mengambil pembelajaran (jika mau) agar kericuhan suporter bisa ditekan.
Pengurus federasi, pengurus klub, dan asosiasi, berperanlah sebagai orang tua yang baik, yang memberikan teladan positif kepada para masyarakat sepak bola nasional.
Jangan mencari suporter saat butuh dukungan timnas atau klub saja, lebih lebih, jangan mencari suporter hanya disaat mendekati Pilkada atau Pemilu saja.Â
Terus sosialisasikan pesan positif, bukan cuma dalam bentuk penyuluhan yang hanya 1-2 hari atau bahkan hanya 1-2 jam dalam diskusi half day. Melainkan terus memberikan teladan dalam perilaku sehari-hari.Â
Tidak berseteru sesama pengurus, tidak ngotot menjabat meski jadi terpidana, lebih-lebih tidak melakukan kekerasan kepada suporter.
Koreksi untuk Aparat Keamanan
Keberhasilan Final Piala Presiden 2015 dan Piala Bhayangkara 2016 harus menjadi model dalam setiap pengamanan pertandingan sepakbola. Pengamanan tidak bisa lagi hanya bersifat konvensional, yakni pengamanan fisik dengan menempatkan pasukan keamanan dalam jumlah banyak, melainkan memanfaatkan pula teknologi.Â
Adanya patroli siber sangat efektif untuk meredam pihak-pihak yang ingin memperkeruh suasana, lebih-lebih patroli siber juga ampuh untuk mengidentifikasi pelaku-pelaku kejahatan karena banyak kejadian pihak yang melakukan kericuhan justru teridentifikasi karena postingan di dunia maya.
Pengamanan suporter pun tidak bisa hanya melibatkan 1-2 wilayah kepolisian. Keberhasilan pengamanan mobilisasi puluhan ribu suporter Persib ke Jakarta pada final Piala Presiden 2015 dan final Piala Bhayangkara 2016 Â tentu bukan hanya prestasi Polda Jabar atau Polda Metro saja. Melainkan kedua Polda beserta beberapa Polres yang dilintasi rombongan tersebut.