Mohon tunggu...
Andreas Lucky Lukwira
Andreas Lucky Lukwira Mohon Tunggu... wiraswasta -

mantan ketua angkatan, mantan kasir, mantan calo tiket sepakbola, mantan reporter tabloid kecantikan, mantan kernet Mayasari, mantan kordinator operasi bis malam....sekarang calo bis pariwisata plus EO tour kecil2an pengasuh akun @NaikUmum

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Mas Didi Kempot yang Tak Pernah Kapok Ditinggal Kekasih

31 Mei 2018   14:03 Diperbarui: 1 Juni 2018   01:18 10711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mas Didi Kempot merupakan legenda hidup Campur Sari. Meskipun bukan pelopor genre musik ini seperti alm Manthous, namun tidak dipungkiri karya-karyanya mewarnai jagad genre musik Campur Sari.

Penyanyi koplo dengan sejuta fans militan macam Via Vallen dan Nella Kharisma pasti pernah pula menyanyikan lagu gubahan Mas Didi Kempot, baik saat masih manggung di kampung-kampung seperti di Rejotangan atau di Taman Wisata Wendit Malang maupun saat sudah masuk panggung layar kaca Indosiar bahkan Net TV, sang Televisi Masa Kini yang segmennya anak muda kekinian yang dibesut begawan televisi, Wisnhutama Kusubandio.

Balik ke Mas Didi Kempot, dibalik legendarisnya Mas Didi Kempot, ada kisah sedih seorang lelaki Jawa yang ditinggal merantau kekasihnya. Mas Didi Kempot tidak pernah kapok mengijinkan perempuannya untuk pergi dari kotanya.

Kita mulai dari lagu Mas Didi Kempot yang pertama saya dengar, Stasiun Balapan, dimana Mas Didi Kempot memiliki kenangan mengantarkan kekasihnya pergi. Sayang janji sang kekasih untuk pergi sebulan diingkari, sang kekasih malah pergi tanpa kabar. Entah lupa atau melupakan Mas Didi Kempot.

Janji lungo mung sedelo
Jare sewulan ra ono
Pamitmu naliko semono

Ning stasiun balapan solo
Jare lungo mung sedelo

Malah tanpo kirim warto
Lali opo pancen nglali
Yen eling mbok enggal bali (Stasiun Balapan, Didi Kempot)

Sebagai lelaki, tentu Mas Didi Kempot harus bisa move on mencari kekasih lain. Wajar, meski gak seganteng lelaki Jawa lain seperti Paundrakarna, Mas Didi Kempot punya modal kuat menggaet gadis-gadis, yakni sepeda motor.

Seperti dalam lagu Sekonyong-konyong Koder, meski bensinnya Cuma seliter tapi setidaknya bisa mengajak bakul lemper muter-muter.

Putus cinta-move on- pacar baru. Itulah siklus hidup banyak orang, termasuk pada Mas Didi Kempot, bisa punya pacar baru, entah si bakul lemper atau siapa.

Namun seperti pacar terdahulunya, mereka juga mau hidup maju dengan merantau ke kota. Masih trauma kekasihnya ga balik saat naik Kereta Api, Mas Didi Kempot minta pacarnya pergi naik bis, masih di kota Solo, yakni terminal Tirtonadi.

Sambil menggandeng tangan Mas Didi Kempot, sang pacar ucap janji: lungo mesti bali (pergi pasti pulang). Sayang, sekali lagi janji hanyalah tinggal janji, bahkan sampai musim hujan yang ketiga sang pacar pun tak kunjung kembali. Melalui tulisan ini pula saya harap kalau sang pacar membaca, mbok ya kirim kabar ke mas Didi.

Moso rendeng wis ganti ketigo
Opo kowe ra kroso
Nek kowe esih eling lan tresno
Kudune kowe kroso (Terminal Tirtonadi, Didi Kempot)

Memang zaman dahulu komunikasi tidak semudah sekarang. Kalau generasi sekarang seperti angkatannya Pendhoza enak, bisa mengabari via banyak media. Termasuk BBM (Blackberry Mesengger) meski kadang sinyal hilang bisa menjadi penghalang.

Anggonku ngabari yo mung lewat bbm-an
Kadang sinyal angel marai dadi penghalang (Aku Cah Kerjo, Pendhoza)

Kapokkah Mas Didi Kempot mengijinkan pacarnya merantau? Sebagai orang optimis dan berprasangka baik, beliau tidak kapok. Bahkan kali ini sang pacar meninggalkannya lintas pulau.

Di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang sang pacar juga mengucapkan janji yang sama dengan pacar lainnya: aku pergi tidak lama mas. Sayang, sekali lagi mas Didi percaya janji tersebut. Dan seperti kejadian sebelumnya, pacar ini pun tidak kunjung kembali.

Aku Sik Kelingan Naliko Nang Pelabuhan
Kowe Janji Lungo Ra Ono Sewulan
Nanging Saiki Wes Luwih Ing Janji
Nyatane Kowe Ora Bali-bali (Tanjung Mas Ninggal Janji, Didi Kempot)

Ditinggal lagi sama pacarnya, Mas Didi Kempot pun ingin membuktikan bahwa sebagai pria dia pun punya usaha untuk mencari. Maka pergilah mas Didi mencari pacarnya, tidak tanggung-tanggung seribu kota dia lewati, dan seribu hati dia tanya, namun sayang semua tidak tahu kemana pacar(-pacar) Mas Didi Kempot pergi.

Kisah di lagu Sewu Kutho ini menurut saya paling menyedihkan, karena begitu besar usaha Mas Didi Kempot untuk ketemu pujaan hatinya meskipun belum tentu bisa kembali melikinya. Yang dia minta pun tidak muluk-muluk, Cuma ketemu sebentar saja untuk mengobati luka dalam hati.

Umpamane kowe uwis mulyo
Lilo aku lilo
Yo mung siji dadi panyuwunku
Aku pengin ketemu
Senajan sak kedeping moto
Kanggo tombo kangen jroning dodo (Sewu Kutho, Didi Kempot)

Saya sempat lama tidak mendengar kabar mas Didi Kempot selain lagu-lagu Stasiun Balapan dan Sewu Kutho yang tetap tak lekang oleh zaman, hingga saya sampai pada kesimpulan bahwa beliau memang tidak punya kapok ditinggal pacar.

Kesimpulan ini saya dapat karena pada tahun 2016 (17 tahun pasca kejadian Stasiun Balapan) Mas Didi Kempot masih saja ditinggal pacarnya.

Meskipun Mas Didi Kempot mencoba move on dengan pindah rumah ke provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, namun tetap saja nasib buruk ditinggal pacar menghinggapinya.

Bedanya di lagu Banyu Langit (2016), Mas Didi Kempot merahasiakan dia ditinggal pacarnya dimana. Apakah masih di Stasiun, Terminal, Pelabuhan, atau ada peningkatan di Bandara Internasional Adisutjipto. Entahlah, di lagu ini tidak terdeteksi, namun yang pasti luka hati ditinggal kekasih masih terasa dalam lagu ini.

janjine lungane ra nganti suwe-suwe
pamit esuk lungane ra nganti sore
janjine lungane ra nganti semene suwene
nganti kapan tak enteni sak tekane

banyu langit sing ono dhuwur khayangan
watu gedhe kalingan mendunge udan
telesono atine wong seng kasmaran
setyo janji seprene tansah kelingan
 (Banyu Langit, Didi Kempot).

Dari Mas Didi Kempot pula kita bisa belajar kesetiaan, meski yang disetiai belum tentu setia atau sekedar ingat kepada kita. Sebagai perbandingan, Glen Fredly yang dalam album Selamat Pagi Dunia (2002) katanya Sedih Tak Berujung karena Akhir Cerita Cintanya berakhir di Januari.

Namun cukup 4 tahun bagi dia untuk Move On hingga mendapatkan Terang (2006), bahkan di tahun berikutnya Glen sukses mendapatkan Happy Sunday. Di kehidupan nyata pun Glen tidak terlalu bermasalah dengan patah hati, mulai dari Dewi Sandra sampai Aura Kasih bisa ia gaet. Padahal dia sempat kapok jatuh cinta dan tetap setia menjaga cintanya.

Namun bila waktuku telah habis dengannya

Biar cinta hidup sekali ini saja (Sekali Ini Saja, Glen Fredly)

Setianya mas Didi Kempot mencerminkan penghargaan atas perempuan, dan penghargaan atas cinta. Mendapatkan lelaki seperti Mas Didi Kempot harusnya menjadi idaman setiap perempuan. Bayangkan, kalau setiap lelaki berfikiran seperti lirik lagu Denpasar Arjosari yang dipopulerkan Brodin, habis kamu ndes. Udah dirasain, langsung dilupakan.

Sing penting aku wes tau ngrasakke
Yen ngajak pisah aku mung manut wae
 (Denpasar Arjosari, Supali, dipopulerkan Brodin dan Ratna Antika)

Andreas Lucky Lukwira
(Aku begini sukanya lagu koplo dan campursari karena bis malam)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun